Sejumlah Sungai Di Jakarta Dan Bekasi Meluap, Dua Orang Tewas Terseret Arus

Sumber:Kompas - 26 April 2004
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Sejumlah sungai di Jakarta dan Bekasi meluap hingga merendam puluhan ribu rumah atau menggenangi jalan-jalan protokol dan di kompleks perumahan. Warga umumnya merasa kaget dengan datangnya banjir di tengah malam sampai Minggu (25/4) dini hari, karena saat itu cuaca Jakarta sedang cerah. Hujan sangat deras memang sempat mengguyur pada Sabtu sore, tetapi saat itu hanya terjadi genangan-genangan saja.

Dalam musibah "banjir kiriman" itu, dua orang dilaporkan tewas, sementara ribuan orang harus menyingkir sementara ke tempat-tempat aman.

Sejauh pengamatan, sungai yang meluap dan menggenangi permukiman itu adalah Kali Krukut dan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan, Kali Sunter di Jakarta Timur, Kalibaru dan Kali Bekasi di Bekasi. Di Kali Cipinang dan Ciliwung, muka air juga sempat naik, tetapi tidak sampai meluap.

Namun, justru di Kali Cipinang itulah seorang anak, Toni Susilo (12) tewas terseret arus. Menurut Kepala Unit Reserse dan Intel Kepolisian Sektor Metro Jatinegara Iptu Sukidi, sekitar pukul 14.00, Toni dan temannya, Deni (12), bermain-main di bagian pinggir Kali Cipinang yang tengah mengalir deras. Entah bagaimana, ban yang mereka tumpangi tiba-tiba oleng, sehingga keduanya tenggelam. Deni berhasil diselamatkan warga, sementara Toni terus terseret arus. Sampai pukul 20.00, Toni belum ditemukan.

Di tempat terpisah, Lurah Cipinang Melayu Tohajudin menyatakan, seorang warganya tewas akibat terpeleset di Kali Sunter. Akan tetapi ia mengaku belum tahu identitas korban.

Menurut keterangan, air mulai naik ke kawasan-kawasan permukiman sekitar pukul 00.00 dan terus naik. Sekitar pukul 20.00, permukaan air di sejumlah tempat sudah mulai surut, tetapi di tempat lain justru masih terus bergerak naik.

Dalam pantauan Kompas, "banjir kiriman" itu antara lain melanda kawasan Cipinang Indah, Pondok Bambu, Cipinang Muara, Cawang, Bangka, Puloraya, Kemang, dan Lebakj Bulus.

Di Bekasi, banjir menggenangi jalan-jalan di perumahan Duta Kranji, Papan Mas, Bumi Sani, Villa Kartini, Galaxy, Pekayon, Jatirasa, Naio Indah, dan Rawa Lumbu. Di Rawa Lumbu, bahkan sejumlah kendaraan milik warga rusak akibat banjir yang juga masuk ke rumah-rumah mereka.

Luci Sanusi (44), warga RT 10 RW 04 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengatakan, luapan air Sungai Sunter merendam rumahnya hingga kedalaman sekitar 1,5 meter. Banjir mulai masuk ke rumahnya sejak pukul 03.00.

"Saya dan sebagian warga lainnya tidak mengungsi, karena melihat cuaca cerah dan berharap banjir segera reda," kata Sanusi.

Menurut Sanusi, lokasi kampung kediamannya itu sekarang diapit dua lokasi kompleks perumahan, yaitu Cipinang Indah I dan II. Kemudian di antaranya mengalir Sungai Sunter yang akhir-akhir ini sering merendam kampung Pondok Bambu, karena posisi tanahnya menjadi lebih rendah dibandingkan dua lokasi perumahan tersebut.

"Pengembang perumahan tersebut sudah membangun tiga waduk untuk penanggulangan banjir, tetapi tetap sia-sia," kata Sanusi.

Menurut Sanusi, banjir yang terjadi kali ini termasuk paling parah selama tahun 2004 yang sudah sedikitnya sudah tiga kali. Ia juga mengatakan, wilayah RT 09 RW 03 Kelurahan Pondok Bambu merupakan wilayah paling parah yang terendam sekitar dua meter.

Mengungsi

Akibat luapan Kali Sunter itu, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai kemudian mengungsi ke Kantor Kelurahan Pondok Bambu. Di kantor kelurahan itu pula mereka membangun dapur umum.

Pengungsian sementara juga dilakukan ribuan warga Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur yang dialiri Kali Sunter. Pihak kelurahan menyediakan dua tenda untuk menampung korban banjir, tetapi sampai Minggu sore belum ada warga yang masuk. Mereka lebih senang menumpang di rumah-rumah kerabat atau warga lain yang rumahnya tidak terendam. Akhirnya tenda itu dimanfaatkan untuk dapur umum.

Di Komplek Cipinang Indah II, sejumlah warga telah menyelamatkan sejumlah harta benda seperti mobil ke tempat-tempat yang dirasakan terhindar dari banjir.

"Sebagian warga tidak mengungsi, karena yang tinggal di kompleks ini sebagian besar memiliki rumah bertingkat," kata Mastur.

Namun ketika banjir tak juga surut, ratusan warga yang menghuni Komplek Elite itu bersiap-siap mengungsi ke tempat lain.

Di RT 006,008, dan 011/RW 08 Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan yang tergenang sampai setinggi 1,2 meter, warga terpaksa mengungsi membawa sebagian barang-barangnya ke mesjid. Sebagian lagi menitipkan barang ke rumah tetangga yang berlantai 2," jelas Johanes.

Sementara itu, luapan Kali Krukut yang terjadi sejak Minggu (25/4) dini hari kemarin menyebabkan Perumahan Bangun Cipta Sarana, Kemang, Jakarta Selatan, tergenang banjir. Ketinggian air mencapai 40-50 sentimeter.

Banjir terjadi mulai dari pos keamanan perumahan itu, sehingga para penghuni harus mewaspadai air yang terus meluap. Beberapa pengemudi mobil dan sepeda motor yang ingin melintas kawasan perumahan itu terpaksa berbalik arah.

Kondisi serupa terjadi di Jalan Kemang Selatan VII, Jalan Bank, dan Jalan Pulo Raya. Aliran air terlihat begitu deras mengalir di Kali Krukut.

Posko Tata Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mencatat, sebanyak empat kali yang meluap antara lain Kampung Melayu, Cipinang; Kali Krukut yang menggenangi Pulo Raya, Jalan Tendean (sekolah Tarakanita), Kali Cipinang yang menggenangi Cipinang Indah, dan Kali Pesanggrahan menggenangi Kodoya.

Sementara itu, ketinggian air pada pukul 07.00 di Pesanggrahan mencapai 150 cm (normal 150 cm; Depok 130 cm (130 cm); Sunter Hulu 90 cm (140 cm); Cipinang Hulu 135 cm (150 cm); Pulo Gadung 580 cm (550 cm) dan Karet 520cm (450 cm).

Sementara pukul 17.00 ketinggian air di Pesanggrahan 95 cm; Depok 125 cm; Sunter Hulu 70 cm; Cipinang Hulu 115 cm; Pulo Gadung 600 cm dan Karet 450 cm.(NAW/IND/PIN/OSA)

Post Date : 26 April 2004