Sejumlah Wilayah Siap Atasi Banjir

Sumber:Koran Tempo - 10 November 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA -- Sejumlah wilayah di Ibu Kota sudah menyiapkan diri menghadapi banjir yang diperkirakan bakal terjadi pada Desember nanti. Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyatakan satuan pelaksana bencana banjir sudah mengantisipasi bencana yang tiap tahun hadir itu.

"Berbagai kebutuhan teknis sudah dipersiapkan," kata Sekretaris Satuan Pelaksana Pemerintah Kota Jakarta Selatan Jurnalis ketika dihubungi Tempo kemarin. Persiapan itu di antaranya perahu karet untuk mengevakuasi warga, dapur umum untuk memasok logistik di tiap kecamatan, ambulans, pemadam kebakaran, tenaga medis, dan tim SAR.

Badan Meteorologi dan Geofisika memperkirakan banjir bakal berlanjut hingga Februari 2009. Kepala Bidang Informasi Klimatologi dan Kualitas Udara BMG Hendro Santoso mengatakan data itu berdasarkan prakiraan curah hujan pada 1 November 2008 (Koran Tempo, 8 November).

Wali Kota Jakarta Pusat Sylviana Murni mempercayai kemampuan warganya mengantisipasi musibah banjir. "Kami menggalakkan siskamling (sistem keamanan lingkungan)," kata dia. Siskamling dilakukan sebagai peringatan dini bila banjir terjadi. Musala, masjid, gereja, serta kantor RT dan RW disiagakan sebagai sarana informasi banjir. "Sekaligus menjadi titik-titik evakuasi terhadap korban banjir," ia menambahkan.

Dua kecamatan di Jakarta Utara yang memiliki cekungan dan rawan genangan, yakni Pademangan dan Koja, disiagakan. "Daerah itu menjadi perhatian kami," kata Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Jakarta Utara Sulistiarto kemarin.

Wali Kota Jakarta Utara Effendi Anas mengatakan pemerintah sudah membangun delapan polder yang tersebar di beberapa titik untuk menampung air sementara sebelum dibuang ke laut. "Pengaruhnya signifikan," ujar Effendi.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan telah melakukan upaya mengantisipasi banjir. "Persiapan fisik jauh lebih baik dibanding tahun lalu," kata dia ketika bersilaturahmi bersama Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dengan media kemarin.

Langkah jangka pendek terutama memperlancar aliran air di sungai-sungai, selokan, dan saluran air lainnya. Sebanyak 12 sungai di Jakarta, kata dia, sudah dikeruk. Sejumlah pintu air dan pompa penyedot air dipastikan siap. Menurut Fauzi, semua upaya itu harus didukung masyarakat. "Percuma kalau buang sampah masih sembarangan," katanya.

Djoko Kirmanto meminta kesadaran masyarakat mengurangi tingkat banjir. "Cukup buang sampah di tempatnya, jangan buang di kali," katanya. Dia menilai antisipasi dini kali ini lebih cepat. "Biasanya setelah banjir baru pejabat telepon-teleponan," ujarnya.

Catatan Departemen Pekerjaan Umum memang menunjukkan banjir besar melanda Jakarta pada puncak musim hujan dalam dua tahun terakhir. Awal Februari 2007, air merendam sekitar 60 persen wilayah Jakarta. Akibatnya, 150 ribu jiwa mengungsi. Awal Februari 2008, sedikitnya 26 ribu rumah di 78 kelurahan di DKI dan Tangerang terendam.

Direktur Utama PT Jasa Marga Frans Sunito mengatakan perusahaannya sudah melebarkan dan meninggikan jalur jalan tol di titik Kapuk sampai Jembatan Kamal sepanjang 7 kilometer. Ini untuk membendung luapan air agar tidak masuk ke jalan. ISTI | AMIRULLAH | TITO SIANIPAR | HARUN MAHBUB



Post Date : 10 November 2008