Serdang Bedagai KLB Diare

Sumber:Koran Sindo - 30 Maret 2007
Kategori:Sanitasi
MEDAN(SINDO) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menetapkan Kab Serdang Bedagai sebagai daerah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB). Hal ini di sebabkan wabah diare yang melanda daerah itu sepekan terakhir ini.

Hasil tim monitoring Dinkes Provsu menyebutkan, saat ini jumlah penderita diare yang dirawat inap mencapai 172 orang sejak 2528 Maret.Selain itu, korban yang meninggal ada empat orang di dua kecamatan. Kepala Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Sumut Suryadharma mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim di dua kecamatan, yaitu Kec Tebing Syahbandar, dan Kec Bandar Khlifah.

Sejak, Rabu (28/3), kami sudah menurunkan tim untuk mengevaluasi penyebab diare di dua kecamatan tersebut, ucapnya. Hingga kemarin, lanjut Suryadharma, penderita terbesar terdapat di Kec Tebing Syahbandar dengan jumlah 153 orang,sedangkan yang meninggal tiga orang.Sementara itu, di Kec Bandar Khalifah tercatat 19 pasien dan satu di antaranya tewas.

Hingga saat ini, belum ada laporan penambahan pasien, sebutnya. Dia mengungkapkan, jumlah penderita diare yang meningkat pesat selama tiga hari ini dapat disebut KLB. Hasil tim yang diturunkan menyebutkan, penyebab utama wabah diare itu adalah sanitasi air dan lingkungan yang kurang bersih. Masyarakat di dua kecamatan tersebut masih banyak yang menggunakan sumur gali, paparnya.

Selain itu, kondisi jamban dan kamar mandi yang kurang terawat dengan baik. Semua contohnya sudah kami kirimkan ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut,ucapnya. Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan usap dubur penderita. Agar kuman-kuman penyebab diare yang menempel di lubang dubur penderita dapat hilang. Hasil usap dubur juga sudah kami kirimkan ke laboratorium,ungkapnya.

Dinkes juga sudah menyuplai obat-obatan ke Dinas Kesehatan Serdang Bedagai,seperti cairan infus, selang, jarum, oralit, obat makan, dan obat turun panas lainnya. Sementara itu, Pemkab Serdang Bedagai masih terus memantau wabah ini dengan mendirikan posko antisipasi diare 24 jam di Kec Bandar Khalifah dan Kecamatan Tebing Syahbandar. Menurut Kepala Humas Pemkab Serdang Bedagai Rahmat Karokaro, tindakan ini merupakan bagian upaya menangani wabah diare.

Posko-posko tersebut masih aktif selama 24 jam penuh. Berakhirnya nantilah, tunggu nanti tindak lanjutnya dari hasil penyidikan Dinkes Provinsu, papar Rahmat saat dihubungi Rahmat juga mengungkapkan, pihaknya sudah menurunkan seluruh obat-obatan maupun peralatan kesehatan yang tersedia di dalam posko, khususnya yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran wabah diare tersebut. Anehnya, Kepala Dinkes Serdang Bedagai Edwin Effendi menyatakan kejadian yang telah menimpa ratusan jiwa di dua kecamatan itu masih relatif aman dan terkendali.

Bahkan dia menyebut hanya 23 pasien yang terpaksa harus dilakukan penangganan intensif berupa opname ke rumah sakit rujukan yang tersebar di seputaran Serdang Bedagai. Termasuk juga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit di Medan. Cuma 23 orang saja kok, dan yang lainnya hanya dilakukaan pemeriksaan ringan saja di posko-posko yang ada, pungkasnya.(suharmansyah/ erdian wirajaya)



Post Date : 30 Maret 2007