Si Jangkung dari Meksiko

Sumber:Majalah Gatra - 17 Maret 2010
Kategori:Lingkungan

Trembesi (Albizia saman/Samanea saman) adalah tanaman asal Semenanjung Yucatan, Meksiko. Tumbuhan ini datang ke Indonesia karena dibawa orang-orang Belanda pada akhir abad ke-19. Di kawasan beriklim tropis seperti Indonesia, tanaman ini ternyata sangat subur.

Pohon trembesi tergolong jangkung. Tingginya bisa mencapai 20 meter dan bentang tajuknya mencapai 15 meter. Permukaan batangnya berwarna cokelat kehitaman, beralur, dan kasar. Daunnya berwarna hijau, majemuk, dan menyirip ganda. Tiap helai daun berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 2-6 sentimeter dan lebar 1-4 sentimeter dengan tepi daun rata.

Bunganya merah kekuningan. Dalam buah terdapat beberapa biji yang keras berwarna cokelat kehitaman, yang di daerah Jawa Tengah serta Jawa Timur biasa disebut mindik atau godril dan bisa dikonsumsi sebagai kuaci.

Ia memiliki jaringan akar yang luas sehingga kurang cocok ditanam di pekarangan karena bisa merusak fondasi bangunan. Tajuknya yang lebar dan daunnya yang rimbun juga menghambat pertumbuhan pepohonan lain yang berada di bawahnya.

Di beberapa daerah di Indonesia, pohon ini sering disebut kayu ambon (Melayu), rembesi, munggur, punggur, meh (Jawa), dan ki hujan (Sunda). Masyarakat Sunda menyebutnya ki hujan, karena dari tajuk pohon ini sering ada air menetes lantaran kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Dalam bahasa Inggris, pohon ini dikenal dengan nama East Indian walnut, rain tree, saman tree, acacia preta, dan false powder puff.

Di Indonesia, tanaman ini sering ditemukan di sekitar bangunan Belanda, seperti pabrik gula dan tempat penimbunan kayu Perhutani. Pada masa lalu, orang Belanda banyak menanam pohon ini untuk peneduh di sekitar bangunan.

Daya Serap CO2 Pohon Jalanan

Nama Lokal Nama Ilmiah Daya Serap CO2(kg/pohon/tahun) Trembesi Samanea saman 28.448,39 Kenanga Canangium odoratum 756,59 Beringin Ficus benyamina 535,90 Mahoni Sweitenia mahagoni 295,73 Jati Tectona grandis 135,27 Akasia Acacia auriculiformis 48,68 Angsana Pterocarpus indicus 11,12 Asam kranji Pithecelobium dulce 8,48 Asam Tamarindus indica 1,49. Mujib Rahman



Post Date : 17 Maret 2010