Siswa Korban Banjir Butuh Peralatan Sekolah

Sumber:Kompas - 06 Februari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Ribuan siswa korban banjir di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang saat ini membutuhkan bantuan peralatan sekolah. Banjir tidak terduga hingga menggenangi rumah bahkan ada yang sampai ke atap rumah berlantai dua sekalipun diperkirakan merusakkan buku- buku tulis dan pelajaran serta seragam sekolah.

"Hari Jumat kemarin, semua buku sekolah sudah ditaruh di lantai dua. Tapi air tambah tinggi terus. Lalu kami meninggalkan rumah karena air sudah sampai ke lantai dua. Tidak sempat bawa apa-apa, cuma baju di badan," kata Rasti (11), siswa kelas V SD yang kini mengungsi di pinggir jalan, tidak jauh dari pusat perbelanjaan Carrefour di Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (5/2).

Sejak Jumat pekan lalu hingga Senin kemarin, Rasti yang mulai terkena flu dan demam itu tidak pergi ke sekolah. Orangtuanya pun tak datang ke sekolah untuk memintakan izin anaknya ke pihak sekolah. "Biasanya sekolah sudah tahu. Saya cuma bingung bagaimana nanti bisa belajar kalau buku-buku rusak," katanya.

Siswa lainnya, Muji (11), warga Cawang Pulo, Jakarta Timur, juga mengeluhkan peralatan sekolahnya yang tertinggal di rumahnya yang terendam air hingga ke atap di lantai dua. Siswa kelas V SD ini sejak Selasa pekan lalu tidak masuk sekolah karena air dari Kali Ciliwung yang tidak jauh dari rumahnya sudah mulai menggenangi rumah warga.

"Banjir biasanya tidak sampai ke lantai dua rumah kami. Tidak tahunya, kemarin itu air terus naik saat kami lagi enak-enak tidur. Saya sudah tidak ingat lagi sama buku dan seragam sekolah yang sudah ditaruh di lantai dua. Ya, sudah, saya tidak sekolah. Tadi bapak sudah ke sekolah untuk minta izin," ujar Muji yang mengisi waktu liburnya dengan bermain-main bersama temannya yang juga kebanjiran di lokasi pengungsian.

Tempat mengungsi

Banjir besar yang mengagetkan warga Jabotabek sejak Kamis malam pekan lalu menyebabkan banyak sekolah juga terendam. Di Jakarta, setidaknya 40 persen bangunan SD negeri kebanjiran sehingga kegiatan belajar-mengajar terpaksa diliburkan. Selain karena bangunan sekolah yang terendam air, kebijakan meliburkan kegiatan persekolahan juga karena ada sejumlah bangunan sekolah yang tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar- mengajar lantaran dipakai untuk tempat mengungsi warga yang terkena musibah banjir.

Banjir yang melanda wilayah Bekasi juga mengakibatkan kegiatan belajar-mengajar di sejumlah sekolah di sana terganggu. Di Kota Bekasi, kegiatan belajar- mengajar di belasan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) terganggu karena air menggenangi ruang kelas.

Sementara di Kabupaten Bekasi, beberapa sekolah menengah diliburkan karena ruang kelas dijadikan tempat penampungan korban banjir. (ELN)



Post Date : 06 Februari 2007