|
Samarinda, Kompas - Sekitar tiga pekan lebih, sejumlah permukiman di beberapa kelurahan di Kota Samarinda terendam banjir. Hingga Jumat (14/5), banjir masih menggenangi ribuan rumah di sejumlah kawasan di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini. Sementara itu, bantuan yang diterima warga dirasakan sangat terlambat. Baru setelah tiga pekan warga terendam air, bantuan mengalir dari sejumlah pihak, di antaranya dari Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Wali Kota Samarinda, sejumlah perusahaan swasta di Kaltim, dan Ny Uga Wiranto, istri calon presiden dari Partai Golkar, Wiranto. Warga mengemukakan, bantuan itu dirasakan sangat terlambat karena di sejumlah kawasan seperti kawasan Jalan Remaja dan Pemuda, Kelurahan Temindung Permai, air sudah menggenang beberapa kali, dan genangan yang terakhir sudah berlangsung selama 10 hari lebih. "Sudah 10 hari lebih terendam, baru sekarang dibantu," ungkap Sarmian, warga Temindung Permai. Akibatnya, warga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Anak-anak yang akan berangkat sekolah mengalami kesulitan karena harus berjalan dalam genangan air setinggi pinggang. Data posko banjir di Kecamatan Samarinda Utara menunjukkan, jumlah keluarga yang rumahnya terkena banjir kali ini sekitar 3.400 unit yang dihuni sekitar 17.000 jiwa. Baru dua hari terakhir, tim dari Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Samarinda membantu warga dengan menyediakan dua perahu karet. Menurut Herman, salah seorang anggota Linmas, perahu karet itu digunakan untuk menjemput warga yang akan beraktivitas, terutama membantu anak-anak yang mau berangkat sekolah atau pulang sekolah. "Sudah 10 hari warga sini terendam. Rencananya, perahu ini akan digunakan di sini sampai banjir surut," tuturnya. Pengerukan sungai Setelah dua pekan banjir yang merendam ribuan rumah di Samarinda tidak kunjung surut, Pemerintah Kota Samarinda baru melakukan upaya penanggulangan banjir. Di antaranya dengan melakukan pengerukan atas Sungai Karangmumus. Wali Kota Samarinda Achmad Amins mengatakan, pengerukan segera dilakukan untuk menanggulangi banjir. Dia membantah jika pihaknya lambat menanggulangi banjir yang menyengsarakan warga. Banjir yang melanda kali ini merata di setiap wilayah di Kota Samarinda, seperti kawasan Air Hitam, Sempaja, Sungai Pinang Dalam, dan Termindung. Ketinggian genangan air mencapai di sejumlah tempat lebih dari 1,5 meter, seperti di Jalan Sentosa, Kelurahan Pelita. Bahkan, Jalan Gatot Subroto yang menuju ke Lapangan Terbang Termindung sempat tergenang. Bukan kampanye Jumat kemarin Uga Wiranto, istri calon presiden dari Partai Golkar, Wiranto, memberikan bingkisan berupa kebutuhan bahan pokok kepada warga korban banjir di Kota Samarinda. Bingkisan sembako yang diberikan itu berjumlah 1.000 buah dengan nilai sekitar Rp 50.000 per bungkus. Menurut Uga Wiranto, pemberian bantuan itu tidak ada hubungannya dengan pencalonan Wiranto sebagai presiden. "Ini murni keluar dari hati kami, untuk membantu warga yang sedang terkena musibah," ujarnya. Dalam sambutan saat penyerahan bantuan itu, Uga Wiranto menyampaikan ucapan ikut prihatin dari Wiranto kepada korban banjir di Samarinda. "Sebenarnya beliau ingin hadir di sini. Tetapi, karena ada tugas di Jakarta, sehabis subuh tadi beliau berangkat kembali ke Jakarta. Beliau mengutus saya untuk menyampaikan keprihatinan terhadap warga korban banjir," tutur Uga Wiranto. (RAY) Post Date : 15 Mei 2004 |