Sungai Jadi Alternatif MCK

Sumber:Koran Sindo - 28 Agustus 2012
Kategori:Sanitasi
TEBING TINGGI – Akibat kemarau panjang yang melanda wilayah Empatlawang, saat ini banyak warga yang menggunakan Sungai Musi sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK). 
 
Kondisi ini sudah berlangsung sejak pertengahan Ramadan lalu karena banyaknya sumur warga di kawasan Tebing Tinggi yang mengalami kekeringan. Belum lagi untuk warga yang sudah mendapatkan pelayanan PDAM Tebing Tinggi yang sering mengalami kemacetan atau air tidak mengalir. Setiap sore, pinggiran Sungai Musi,seperti di daerah Tanjung Makmur, dipenuhi warga untuk beraktivitas MCK. 
 
Salah seorang warga Kelurahan Jayaloka,Kecamatan Tebing Tinggi, Nurhadi, mengatakan, kondisi seperti sekarang ini terasa sangat menyulitkan karena rata-rata sumur warga sudah kering. Kalaupun masih ada airnya, sangat sedikit, bahkan untuk minum saja tidak cukup. “Sudah hampir setengah bulan kami semua mandi di sini, termasuk mandi menjelang salat Id lalu,”ujarnya. 
 
Melihat kondisi air Sungai Musi yang semakin surut dan dangkal,terkadang ada masyarakat yang merasa ragu,khawatir terkena penyakit kulit atau lainnya.Namun, tidak ada pilihan lain dengan kondisi tersebut. Untuk minum, mereka juga terpaksa mengambil air tersebut dan kembali disaring di rumah. “Untuk minum, kita juga ambil di Sungai Musi, tapi di bagian tengah dan kita saring dua kali di rumah,”ungkapnya. 
 
Pantauan SINDO, selain sudah sangat dangkal, di bagian tepi sungai juga dipenuhi sampah dan kotoran yang tidak hanyut. Karena itu,warga terpaksa memilih bagian agak tengah untuk mandi. Sementara itu, Kadinkes Empatlawang HM Isa Sigit mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kesehatan saat kemarau panjang. Air yang digunakan untuk minum dan konsumsi lainnya dipastikan terlebih dahulu sudah bersih dan dimasak. 
 
Dengan begitu, air steril dari kuman dan bakteri yang terdapat di air. Terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Empatlawang Darno Bakar mengatakan,kondisi air Sungai Musi masih kategori layak untuk dikonsumsi karena belum terindikasi tercemar limbah berbahaya.Namun, pengolahan air harus benar, seperti disaring dan dididihkan sebelum diminum. 
 
Sementara itu, warga di Kecamatan Bunga Mayang, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, semakin kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Bahkan, dampak kemarau mengakibatkan sumur warga kering. Kini warga terpaksa mandi di Sungai Komering yang jaraknya lumayan jauh dari kediaman. Selain itu, kemarau mengakibatkan keringnya lahan pertanian dan perkebunan warga. irhamudin/dadang d


Post Date : 28 Agustus 2012