Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sumber:Kompas - 21 Mei 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

AMBON, KOMPAS - Hujan deras yang terjadi sejak Kamis malam hingga Jumat (19-20/5) mengakibatkan sejumlah sungai di Ambon, Maluku, meluap dan merendam permukiman warga. Di laut, pelayaran kapal penumpang dan barang di Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, masih terhambat karena tingginya gelombang.

Di Amauri, sedikitnya 100 rumah terendam banjir akibat luapan Sungai Air Besar Passo. Ketinggian banjir sekitar 1,5 meter. ”Setiap kali musim hujan, air sungai selalu meluap dan merendam permukiman warga,” ujar Ketua RT 29 RW 6 Passo Yakobis Latue. Hingga pukul Jumat petang, banjir masih merendam permukiman warga di Amauri.

Di Batu Merah Dalam, sedikitnya 50 rumah terendam banjir akibat luapan air Sungai Batu Merah. Ketinggian banjir sekitar satu meter. Meluapnya air sungai hanya berlangsung sekitar dua jam, tetapi membuat warga harus mengungsikan barang ke tempat yang lebih aman.

Data Dinas Pekerjaan Umum Ambon menyebutkan, tanggul yang rusak di Batu Merah Dalam merupakan satu dari 11 tanggul yang rusak di Ambon. Dibutuhkan dana Rp 3 miliar guna memperbaiki seluruh tanggul.

Di Pelabuhan Slamet Riyadi, kapal penumpang dan barang berkapasitas di bawah bobot mati 100 ton dilarang berlayar karena buruknya kondisi cuaca di perairan Maluku. Gelombang laut tinggi yang berpotensi membahayakan kapal berpeluang terjadi.

Abdon belum ditemukan

Hujan yang terus turun di kawasan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat, menghambat pencarian korban hanyut di Sei Bingei, Abdon Nugroho Silaban (26), satu dari empat korban yang hanyut pada Selasa lalu. Tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan masyarakat masih melakukan pencarian hingga korban ditemukan.

Kamis pagi, tim pencari menemukan jasad Nova br Siringoringo (26), istri Abdon, yang baru dinikahinya selama seminggu di Sei Bingei kawasan Binjai Barat, Kota Binjai, sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian. Korban sudah diangkut ke rumah duka di Dusun II, Pagar Jati, Lubuk Pakam, Deli Serdang.

Hujan dan banjir juga membuat sekitar 200 hektar sawah di Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terpaksa disemai dan ditanami ulang. ”Saat ini petani mulai bingung karena harus menyiapkan modal tambahan untuk membeli benih dan membajak ulang sawah. Apalagi harga benih juga naik,” kata Kepala Desa Tarisi Tohirman. (APA/WSI/GRE)



Post Date : 21 Mei 2011