Tak Puas dengan Biopori, Tangerang Aplikasikan Bioretensi

Sumber:Tempo - 11 Februari 2011
Kategori:Drainase

Tak puas dengan biopori, Pemerintah Kota Tangerang berencana mengaplikasikan teknologi bioretensi. Teknologi yang menggabungkan unsur tanaman dengan air dalam satu bentang lahan itu dipandang lebih praktis, murah dan menjanjikan untuk mengatasi problem banjir setempat.

Teknologi bioretensi diharapkan bisa membuat air meresap ke dalam tanah sebanyak mungkin dan terikat di dalam sana selama mungkin untuk mengisi lapisan akuifer bebas. “Dengan teknologi ini air dapat dikendalikan dan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan masyarakat,” kata juru bicara Pemerintah Kota Tangerang, Maryoris Namaga, Jumat (4/2).

Ide bioretensi didapat setelah studi banding dilakukan ke Institut Pertanian Bogor. Dari sana mereka dapat oleh-oleh kalau teknik bioretensi bisa diaplikasikan di banyak tempat seperti halaman, selokan, trotoar, taman, lahan parkir dan gang-gang sempit padat penduduk.

“Teknis pembuatannya dengan melakukan penggalian, pemasangan batu kali, diikuti beton, ijuk dan pemasangan pipa-pipa,” kata Maryoris.

Sebelumnya, Wakil Walikota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan bahwa secara geografis Kota Tangerang dilintasi sejumlah sungai diantaranya Kali Angke dan Kali Pesanggarahan. Kerusakan lingkungan membuat debit tinggi pada sungai-sungai tersebut yang akhirnya mengirim banjir.

Pemerintah setempat juga menganggap hasil dari pembuatan biopori belum efektif. "Sebab jika hujan turun deras genangan air masih banyak terjadi," kata Maryoris.



Post Date : 11 Februari 2011