Talut Longsor, Saluran Irigasi Rusak

Sumber:Kompas - 26 April 2011
Kategori:Sampah Jakarta

Depok, Kompas - Talut kolam C, salah satu dari tiga kolam penumpukan Tempat Pembuangan Akhir Cipayung, Kota Depok, longsor. Kerusakan talut setinggi 7 meter itu menyebabkan dua saluran irigasi rusak dan tercemar sampah.

Saluran irigasi yang tertutup patah karena tekanan tanah dan sampah. Sementara dinding beton saluran irigasi yang terbuka jebol dan masuk ke badan saluran. Hal ini membuat permukaan saluran yang mengalir ke Kali Pesanggrahan menyempit. Panjang kerusakan saluran irigasi terbuka dan tertutup itu adalah 36 meter.

”Tidak ada air lagi yang mengalir, padahal kami sangat bergantung pada pasokan air,” tutur Suryadi (48), petani RT 04 RW 06, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Senin (25/4), saat ditemui di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Menurut Suryadi, longsor terjadi beruntun beberapa hari belakangan ini. Warga sudah menyampaikan keluhan tersebut ke pengelola TPA Cipayung. Namun, pengelola belum merespons perbaikan talut.

Warga marah

Puncak kemarahan warga terjadi pada Senin dari pukul 10.00 hingga tengah hari. Mereka secara spontan menutup jalan menuju kolam C. Penutupan dilakukan dengan memasang penghalang kayu dan batu serta membakar ban bekas. Tidak ada bentrok fisik selama penutupan berlangsung.

Rohali (43), petani setempat, memprotes hal sama. Warga meminta pengelola TPA Cipayung segera memperbaiki saluran irigasi yang rusak. ”Talut itu longsor dan membuat irigasi pertanian kami rusak dan tercemar. Ikan yang dibudidayakan di kolam mati,” kata Rohali.

Akibat kerusakan ini, sedikitnya 2,5 hektar lahan pertanian setempat tidak dapat menerima pasokan air. Rembesan air limbah cair sampah juga mengalir ke Kali Pesanggrahan yang terletak kurang dari 150 meter dari lokasi longsor.

Pergeseran tebing

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Cipayung Dhani Wahyu tidak ingin memberi komentar lebih dalam. Atasannya melarang untuk tidak bicara kepada media.

”Saya belum diizinkan memberi penjelasan. Yang boleh memberi penjelasan panjang hanya kepala dinas,” kata Dhani.

Dhani hanya memberi informasi bahwa terjadi pergeseran tebing di Kolam C TPA Cipayung. ”Biar Pak Kadis (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan) saja yang memberi penjelasan. Bu Sekda (Sekretaris Daerah) yang meminta agar Pak Kadis yang bicara,” kata Rohali.

TPA Cipayung merupakan satu-satunya pembuangan sampah di Depok. TPA ini memiliki tiga kolam, yaitu kolam A, B, dan C. Area TPA Cipayung menempati lahan seluas 11,6 hektar.

Dalam Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah Depok Tahun 2011, ada alokasi anggaran Rp 3,9 miliar untuk pemeliharaan tempat pembuangan akhir. (NDY)



Post Date : 26 April 2011