Tanggul Kali Adem Jebol Dihantam Rob

Sumber:Media Indonesia - 14 Desember 2012
Kategori:Banjir di Jakarta
TANGGUL setinggi 10 meter di Kali Adem, Pluit, Penjaringan, Ja karta Utara, kemarin jebol akibat tidak mampu menahan air laut pasang. Alhasil, sekitar 500 rumah terendam banjir rob.
 
Hal itu lantaran limpasan air laut pasang (rob) sehingga air meluap dan menggerus tanggul hingga akhirnya jebol.
 
Ketua RT 08/01 Elon Sahlan mengatakan kawasan permukiman warga sudah sering terendam akibat rob. Namun, lanjutnya, banjir semakin parah akibat tanggul jebol. Bahkan rendaman parah baru kali ini dirasakan warga sejak lima tahun lalu.
 
“Kami semua juga tidak menyangka tiba-tiba tanggulnya jebol dan airnya meluap ke permukiman,“ ungkap Elon.
 
Menurutnya, ketinggian air di pintu air sebelum tanggul jebol mencapai 120 cm dari titik normalnya. Adapun ketinggian pintu air secara keseluruhan 4 meter. Fondasi yang baru dibuat di sebelah sisi kanan pintu air juga ikut rusak.
 
Genangan air akibat jebolnya tanggul tersebut menyebar hingga ke permukiman warga di wilayah Pengasinan. Dua rukun warga (RW), RW 01 dan RW 11, yang dihuni 1.500 jiwa, terkena dampak banjir paling parah. Rata-rata ketinggian genangan air dari 20 cm hingga 50 cm.
 
Warga yang rumahnya tergenang banjir memilih tidak meninggalkan hunian karena menganggap banjir sudah hal biasa.
 
“Di sini banjir sering. Enggak siang, enggak sedang kita tidur ya banjir. Tiba-tiba airnya sudah naik aja,” kata Warya, 58, salah satu warga yang bertahan meski air memasuki permukimannya.
 
Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono mengatakan untuk sementara, tanggul yang jebol akan ditangani dengan pemasangan beronjong dari karung berisi pasir.
 
Penanganan selanjutnya, lanjut Bambang, tanggul tersebut akan dibangun kembali oleh Suku Dinas PU Tata Air. “Nanti akan ditanggul secara permanen,” kata Bambang.
 
Selain itu, rumah pompa di Waduk Pluit juga telah disiagakan untuk menyedot air yang merendam ratusan rumah warga. Berdasarkan pantauan, petugas dibantu warga menambal bagian tanggul yang jebol menggunakan karung berisi pasir. Pembersihan di sekitar tanggul juga dilakukan.
 
Suku Dinas Sosial Pemkot Jakut tadi malam mengirimkan nasi siap santap kepada korban banjir. “Malam ini 400 bungkus kami salurkan kepada warga di sana,“ ungkap Kepala Sudin Sosial Jakut Ika Lestari Aji.
 
Kontrol tidak berjalan 
 
Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan peris tiwa tanggul jebol menunjukkan perawatan dan kontrol yang bersifat rutin tidak berjalan sepenuhnya.
 
“Kalau tanggul jebol karena kualitas dari tanggulnya tidak sesuai standar, berarti ada pemeliharaan dan kontrol yang tidak dijalankan dari waktu ke waktu,” ungkapnya.
 
Pemprov DKI, lanjut Yayat, perlu membuat penanganan dan manajemen penanggulangan banjir yang baik dan menyeluruh. ARIES WIJAKSENA


Post Date : 14 Desember 2012