Tanggul Tol dan Bendungan Karian Jadi Solusi

Sumber:Kompas - 28 Januari 2013
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SERANG, KOMPAS - Pembangunan tanggul Jalan Tol Jakarta-Merak di titik rawan banjir dan Bendungan Karian menjadi solusi mengurangi banjir Sungai Ciujung. Pemerintah Provinsi Banten dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian akan memulai pembangunannya pada April 2013.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman Provinsi Banten Iing Suwardi, Minggu (27/1), di Serang, mengatakan, tanggul akan dibangun dari Tol Ciujung sampai Bendung Pamarayan sepanjang 12 kilometer (km). Khusus di titik rawan banjir di Tol Jakarta-Merak, tanggul dibangun sepanjang 7 km.

Pemerintah juga akan membangun Bendungan Karian secara bertahap tahun 2013-2017. Bendungan berkapasitas 219 juta meter kubik itu akan membendung Sungai Ciberang yang masuk ke Sungai Ciujung di Kabupaten Lebak, Banten.

”Dana yang dialokasikan tahun ini Rp 234,09 miliar. Saat ini baru 30 persen lahan yang dibebaskan dari total luas kebutuhan lahan 1.790 hektar,” kata Iing. Pemerintah juga akan menormalisasi Bendung Pamarayan. Sedimentasi di bendung itu sangat tinggi, hingga kedalaman 5 meter dan seluas 8 hektar, sehingga mengurangi daya tampung air.

Kepala Urusan Humas dan Agraria Kesatuan Pemangku Hutan Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten Pepi Hanafiah menambahkan, lahan Perhutani yang akan digunakan untuk membangun Bendungan Karian seluas 240 hektar. Saat ini Perhutani sedang mengajukan izin pemakaian lahan itu kepada Kementerian Kehutanan.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mencatat, banjir di lima kabupaten dan kota menyebabkan kerugian Rp 66,21 miliar. Kerugian itu masih penghitungan sementara. ”Kerugian itu meliputi kerusakan jalan, jembatan, rumah warga, sekolah, dan tambak,” kata Kepala BPBD Banten Ino S Rawita.

Bersinergi atasi banjir

Di Makassar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan siap bersinergi dengan Pemerintah Kota Makassar untuk mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun. Salah satu kerja sama yang akan ditempuh melalui program pembangunan taman kota guna meningkatkan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH).

Kepala Seksi Informasi dan Tata Laksana Dinas Tata Ruang dan Permukiman Sulsel Andi Yurnita, Minggu, menjelaskan, Pemprov Sulsel menyiapkan dana Rp 800 juta untuk melanjutkan pembangunan taman kota yang telah dimulai tahun lalu. Tahun 2012, Pemprov Sulsel membangun taman kota seluas 5.000 meter persegi di lahan bekas Taman Hiburan Rakyat.

Sesuai data Badan Lingkungan Hidup Makassar, luas RTH baru 1.173,69 hektar atau 6,7 persen dari total luas wilayah. Kondisi itu jauh dari syarat ideal 30 persen yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel Zulkarnaen mengakui, minimnya RTH disebabkan kebijakan pembangunan yang tak mengindahkan tata ruang wilayah. Semakin berkurangnya daerah resapan air menyebabkan banjir di beberapa kabupaten/kota makin besar setiap tahun.

Menurut Zulkarnaen, konsep pembangunan sejumlah wilayah di Kota Makassar menyimpang dari rencana semula. Dalam rencana induk pembangunan pada 1970-an, tiga kecamatan, yaitu Manggala, Panakkukang, dan Tamalanrea, merupakan kawasan resapan air dan RTH. Namun, kini kawasan itu dipadati permukiman warga hingga pusat perbelanjaan.

Jembatan Sungai Keruh

Setelah sempat ambrol diterjang arus air yang meluap, Minggu, Jembatan Sungai Keruh di jalur lingkar Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mulai dibuka untuk kendaraan roda empat. Jembatan tersebut berada di jalur utama Tegal-Purwokerto.

Jembatan itu sempat ditutup untuk kendaraan setelah oprit jembatan ambrol sepanjang 25 meter, Kamis lalu. Pejabat Pembuat Komitmen Wilayah Tegal- Prupuk-Langon, Bina Marga Wilayah Tegal, Agus Setiyono, menuturkan, jembatan mulai dibuka meski hanya untuk separuh badan jalan atau jembatan. Kendaraan dari dua arah Tegal dan Purwokerto harus melintas secara bergantian.

Sekretaris Camat Bumiayu Eko Purwanto menambahkan, pemerintah juga akan membantu warga yang rumahnya rusak akibat arus Sungai Keruh yang deras pada Kamis lalu. Selain itu, pagar belakang SMP Negeri 1 Bumiayu juga jebol tergerus air.

Di Bandar Lampung, Minggu, banjir yang sempat bertahan di permukiman warga di Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, Lampung, akhirnya surut. Hal itu menyusul hampir selesainya perbaikan tanggul danau buatan di Perumahan Citra Garden. (HEN/WIE/RIZ/Jon)



Post Date : 28 Januari 2013