Teknologi Pengelolaan Sampah Ditingkatkan

Sumber:Kompas - 29 Juli 2008
Kategori:Sampah Jakarta

Jakarta, Kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan teknologi pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang, dari sanitary landfill atau penimbunan menjadi pengomposan. Penerapan teknologi itu membutuhkan biaya tinggi sehingga DKI Jakarta mengadakan lelang investasi untuk mendapatkan perusahaan operatornya.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna, Senin (28/7) di Jakarta Pusat, mengatakan, lelang investasi itu baru saja dibuka dan sudah ada belasan perusahaan dalam dan luar negeri yang mendaftar. Lelang itu tidak menggunakan dana APBD.

Sampai saat ini, TPA Bantar Gebang masih menggunakan sistem sanitary landfill untuk mengolah sampah dari Jakarta. Sampah dari Jakarta yang masuk ke TPA Bantar Gebang mencapai 6.000 ton per hari.

Sudah terdapat satu perusahaan yang berhasil mengubah sampah menjadi kompos dan bahan bakar padat di Cakung, Jakarta Utara. Namun, kapasitas produksi yang maksimal hanya 1.000 ton membuat Pemprov DKI Jakarta ingin ada satu perusahaan pengolahan sampah lagi yang berskala lebih besar di Bantar Gebang.

Perusahaan yang berminat menjadi operator, kata Eko, harus menginvestasikan dana mereka untuk membangun pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang, lengkap dengan semua peralatan teknologinya. Sebagai imbalannya, perusahaan itu akan mendapat uang pengambilan sampah Rp 103.000 per ton dan hasilnya menjadi milik perusahaan itu.

Menurut Eko, beberapa perusahaan itu harus mempresentasikan teknologinya yang akan mereka gunakan. Perusahaan yang menggunakan teknologi tinggi, paling efisien, dan ramah lingkungan yang bakal menang.

Dalam menilai presentasi setiap perusahaan, Dinas Kebersihan akan didamping Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Pekerjaan Umum, dan pakar sampah. (ECA)



Post Date : 29 Juli 2008