Tender Proyek BKT Dimulai Lagi

Sumber:Kompas - 14 Juli 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
Jakarta, Kompas - Setelah terhenti selama enam bulan, proyek pengerukan dan pembangunan infrastruktur Banjir Kanal Timur di Jakarta dibuka lagi dengan tahap pengambilan dokumen tender hingga 5 Agustus 2007. Proyek tahun jamak itu diharapkan dapat menciptakan saluran yang menembus hingga ke laut pada akhir 2008.

"Delapan paket pekerjaan bernilai Rp 152 miliar hingga Rp 250 miliar akan dimulai pada minggu kedua September. Selain pengerukan tanah, pemerintah akan membangun jembatan, bendung, dan turap di tebing sungai," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Pitoyo Subandrio, Jumat (13/7).

Saat ini, pembebasan dan pengerukan lahan di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) sudah sepanjang 7,675 kilometer. Lahan yang belum dibebaskan dan digali masih 15,825 kilometer.

Lahan yang sudah dibebaskan itu tersebar 16 kelurahan, dan yang paling panjang terdapat di Kelurahan Marunda, yaitu 1,854 kilometer. Penolakan warga untuk melepaskan tanah mereka merupakan masalah utama yang sedang dihadapi.

Pitoyo mengharapkan pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi DKI dapat selesai akhir 2007. Percepatan pembangunan BKT dapat dilaksanakan jika semua tanah sudah dibebaskan.

Menurut Asisten Pembina Pelaksanaan BKT Sosilawati, 26 jembatan dan tiga bendung akan dibangun di sepanjang BKT. Jembatan itu akan digunakan untuk memperlancar arus lalu lintas darat. Adapun bendung difungsikan untuk menahan intrusi air laut dan menjaga ketinggian air supaya dapat menjadi prasarana angkutan air.

Jika selesai dibangun, ungkap Sosilawati, BKT dapat menampung 370 meter kubik air per detik pada puncak musim hujan. Daya tampung itu mampu mengamankan kawasan seluas 270 kilometer persegi di Jakarta Utara bagian timur.

Tidak seluruh Jakarta

Sebagian wilayah Jakarta Timur di daerah aliran Sungai Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung, terutama yang di dekat BKT, juga bakal aman dari banjir. Namun, BKT tidak akan mampu menyelamatkan seluruh Jakarta dari banjir.

Pitoyo mengatakan, BKT berujung di Kebon Nanas, Jakarta Timur, tidak akan tersambung secara langsung dengan Banjir Kanal Barat (BKB), yang berujung di Manggarai, Jakarta Selatan. Sambungan antara BKB dan BKT akan melalui Sungai Ciliwung, yang harus terlebih dahulu dilebarkan dan diperdalam.

Sehubungan dengan pembebasan lahan untuk BKT, Wali Kota Jakarta Utara Effendi Anas keberatan jika tanah milik Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang masuk areal proyek BKT diberi ganti rugi. Sejak dibangun, KBN yang menguasai areal sekitar 410 hektar di Marunda dan sekitarnya belum menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum. (eca/cal)



Post Date : 14 Juli 2007