TERGODA SERIBU KHASIAT

Sumber:Majalah Tempo Edisi 5 September 2005
Kategori:Air Minum
MINUMLAH sebelum haus. Anjuran sederhana. ini dipegang betul oleh Soraya Haque, 40 tahun. Presenter cantik itu percaya, air putih sangat bermanfaat untuk detoksifikasi atau mengeluarkan racun di dalam tubuh. Terbukti, badannya selalu terasa segar dan tidak rentan terhadap penyakit. Diduga hal. itu karena dia rajin minum air putih minimal lima gelas jumbo sehari sejak memasuki usia kepala tiga.

Gelas pertama diteguk Soraya begitu ban~un tidur. Gelas kedua dan seterusnya diminum sesukanya, tak harus dijadwalkan, apalagi menunggu haus. Air yang diminum istri Ekki Soekarno ini adalah air kemasan biasa, bukan air beroksigen atau heksagonal. "Saya kira itu sudah eukup," katanya.

Berbeda dengan penyanyi Vina Panduwinata. Dalam. keadaan tertentu, misalnya sehabis berolahraga, dia lebih suka minum air beroksigen. Menurut dia, air jenis ini bisa memberi kesegaran pada tubuhnya yang letih.

Tak puas dengan air putih biasa, orang memang mulai melirik air beroksigen dan juga air heksagonal. Seperti air beroksigen, air heksagonal diklaim produsennya mengandung banyak oksig~n: Dinamai heksagonal karena air lenis ini sering digembar gemborkan memiliki struktur molekul segi enam. Bahkan. ada produsen yang menyebut air heksagonal bisa menyembuhkan tumor, kanker, diabetes mellitus, asam urat, gangguan peredaran darah, dan sebagainya.

Ada juga konsumen yang percaya. Nyonya Desy, 43 tahun, yang baru beberapa hari minum. air heksagonal, mengakui khasiatnya. Semula dia sering mengalami gangguan pencernaan. Sekarang, warga Bintaro, Jakarta Selatan, ini merasa lebih sehat. "Sudah agak baikan," katanya saat ditemui Tempo di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, pekan Ialu.

Tidak hanya dimanjakan dengan air heksagonal siap, minum. Konsumen juga bisa membeli mesin berteknologi khusus yang diklaim mampu mengubah air biasa menjadi air heksagonal.

Benarkah air heksagonal begitu manjur? Inilah pendapat Prof Dr Fransiska R. Zakaria, dosen dan peneliti dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor. Dia menilai banyak orang terkecoh oleh promosi produsen air heksagonal. Padahal, hingga saat ini belum ada. literatur ilmiah tentang air heksagonal dan khasiat yang dikandpngnya. Juga, belum ada. pengujian di laboratorium, praklinis, dan klinis. "Di internet banyak ditemukan website tentang masalah in!, tapi secara ilmiah sulit dibuktikan," katanya.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga belum menguji khasiat air heksagonal. Direktur Penilaian Keamanan Pangan BPOM, Tien Gartini, menyatakan, air heksagonal hanyalph air minum dalam kemasan biasa sebagaimana merek merek lainnya. Jadi, air ini sama sekali bukan obat dan tak boleh. diiklankan sebagai obat, misalnya dengan menggunakan kata kata mencegah atau menyembuhkan. penyakit. Bila prinsip ini dilanggar, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM bisa menarik produk tersebut, "Masyarakat juga bisa melapor bila menemukan klaim klaim seperti itu," kata Tien.

Menurut Fransiska, bukan tidak mungkin air bisa membentuk struktur heksagonal. Hal ini karena sifat molekul air (H20) yang sangat dinamis sehingga bisa membangun gugus dan, bertumpuk tumpuk. Pada suhu sangat rendah, molekul molekul air menjadi diam dan mungkin saja membentuk struktur heksagonal alias segi enam, namun tidak permanen. Ketika suhunya naik, molekul air tersebut buyar. Jadi, molekul molekul air bisa bergabung, lepas, dan bergabung lagi sesuai dengan kondisi suhu di sekitarnya.

Itu sebabnya, sungguh sulit mempertahankan molekul air dalam bentuk heksagonal dalam waktu lama, apalagi dikemas dan dijual. Celakanya, konsumen juga tidak bisa membuktikan sifat heksagonal air tersebut karena tak ada alat ukurnya. Bila sudah begini, konsumen mau pereaya atau tidak, kata Fransiska, 'Itu terserah mereka."

Ahli toksikologi dan imunologi pangan lulusan Nancy I University, Prancis, itu membenarkan adanya teori medan elektromagnetik yang bisa memaksa molekul molekul air berstruktur heksagonal. Teori inilah yang disorongkan produsen alat pembuat air heksagonal yang harganya mencapai jutaan rupiah. Namun, setelah air dikeluarkan dari alat tersebut, struktur molekulnya akan buyar dan kembali tak teratur. Untuk berubah, molekul molekul itu cuma butuh waktu sepuluh pangkat minus sembilan detik.

Hal lain yang perlu diluruskan adalah pendapat yang menyebut air dalam tubuh manusia merupakan cairan heksagonal. Dengan teori ini, maka air heksagonal sangat berguna bagi tubuh. "Itu nonsens dan kebenarannya belum. ada! " kata Fransiska. Soalnya, buku buku teks biologi tak menyebutkan hal itu.

jika khasiat air heksagonal sulit dipertanggungjawabkan secara ilmiah, bagaimana dengan air minum beroksigen? Dengan teknologi tertentu, menurut Fransiska, oksigen memang bisa ditambahkan ke dalam air dan keberadaannya bisa diukur dengan oxymeter. Oksigen yang ditambahkan dalam air minum ini sama dengan gas oksigen di rumah sakit untuk pasien yang sukar bernapas. Agar tambahan oksigen dalam air minum manfaatnya signifikan bagi tubuh, minimal kandungan oksigennya mencapai 80 miligram/liter.

Menurut uji sampel yang pernah dilakukan Fransiska, ada produk bermerek tertentu yang memenuhi standar itu, bahkan setelah botolnya dibuka dan dibiarkan selama enam jam. Tapi, ada juga produk lain yang jauh di bawah standar. Begitu botolnya dibuka, kandungan oksigennya langsung menyusut. Kalau sudah begini, minum air kernasan beroksigen tak beda dengan minum. biasa yang mengandung oksigen 8 10 miligram/liter. Sementara itu, air dingin di kulkas bisa mengandung oksigen lebih tinggi, mencapai .15 miligram/liter. "Itu sebabnya, minum air kulkas terasa lebih segar dibanding air hangat," katanya.

Sebetulnya, hanya orang orang tertentu yang butuh air beroksigen tinggi, di antaranya pengidap anemia, orang yang mengalami gangguan paru dan saluran pernapasan, dan pekerja di ternpat tempat yang udaranya tercemar. Mereka memerlukan oksigen lebih ba~ nyak karena pasokan oksigen ke paruparu tidak optimal. Begitu pula orang yang lelah sehabis berolahraga.

Maka, tidak salah jika Vina Panduwinata minum air kemasan beroksigen setelah berolahraga, asal jangan memaksakan diri kalau memang harga minuman jenis itu dirasa terlalu mahal.

Sekadar gambaran, ada sebuah produk air beroksigen volume 330 mililiter yang dijual hingga Rp 5.000. Soalnya, orang bisa mendapatkan pasokan oksigen dengan cara sederhana: eukup duduk dan beristirahat agak lama, niscaya oksigen dalam tubuh bakal kembali normal.

Khusus bagi mereka yang hendak minum air beroksigen, ada aturan tersendiri. Supaya oksigennya tak banyak hilang, setelah tutup kemasan dibuka, sebaiknya air langsung diminum dengan sedotan, bukan dengan gelas. Alasannya, menurut Fransiska, saat dituang ke dalam gelas, air akan bergoyang goyang sehingga oksigennya lebih mudah lepas.

Yang paling gampang dan murah tentu saja meneguk air putih biasa seperti yang dilakukan oleh Soraya Haque. Asal dilakukan secara rutin, air puth sudah eukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Aka Anda memang tertarik air minum jenis lain, pilihlah dengan hati hati. Janganlah tergiur oleh khasiat yang dipromosikan, yang belum terbukti secara ilmiah.

Kalau sudah telanjur membeli dan merasa telah dikelabui, Anda bisa mengadu ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Demikian saran Indah Suksmaningsih dari lembaga ini. "Konsumen bisa merapersoalkan masalah itu pada produsen!'

Post Date : 05 September 2005