Tetra Pak Targetkan Olah Sampah 25%

Sumber:Okezone - 04 November 2009
Kategori:Sampah Jakarta

JAKARTA - Sampah merupakan masalah lingkungan hidup yang harus di tangani serius. Pasalnya, sampah yang tidak tertanggulangi dapat mengakibatkan kerusakan dan pencemaran lingkungan serta secara tidak langsung dapat memperparah efek pemanasan global.

Para produsen sebagai salah satu faktor penghasil sampah dituntut untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dari produk mereka. Tetra Pak, sebagai produsen yang bergerak dalam bidang pengemasan pangan pun ikut berkontribusi dalam program penanggulangan sampah.

Communication Director Tetra Pak Mignonne N B Maramis Akiyama menyebutkan jumlah sampah terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama untuk sampah yang berasal dari kemasan pangan. Hal itu juga berlaku bagi sampah kemasan Tetra Pak.

Meski tidak menyebutkan rinci jumlah total sampah Tetra Pak setiap tahunnya, Mignonne menjelaskan bahwa peningkatan sampah pangan terus meningkat disebabkan karena meningkatnya permintaan akan kemasan pangan itu sendiri.

"Semakin banyak konsumen yang memilih kemasan produk yang higienis dan aman bagi kesehatan. Itu sebabnya jumlah permintaan kemasan produk pangan pun meningkat dan berdampak pada peningkatan volume sampah kemasan yang dihasilkannya," kata Mignonne, Rabu (4/11/2009) di Jakarta.

Saat ini, Indonesia menempati urutan ke empat dalam jumlah permintaan kemasan produk pangan terbesar di Asia setelah Thailand, India, dan Vietnam.

Mignonne menyebutkan, permintaan untuk kemasan Tetra Pak di Indonesia tahun ini saja mencapai 1,5 miliar kemasan. Maka untuk mengatasi masalah sampah, Tetra Pak kemudian mendaur ulang sampah kemasan tersebut menjadi berbagai benda bermanfaat.

Sampah kemasan Tetra Pak tersebut diantaranya ada yang dijadikan sebagai panel board yang dapat dijadikan bahan konstruksi seperti atap bangunan, kursi, meja dan partisi bangunan lainnya.

Pada 2008 Tetra Pak menargetkan sekira 25 persen sampahnya di seluruh dunia dapat di daur ulang. Namun rupanya target itu belum tercapai, tahun lalu Tetra Pak baru bisa mendaur ulang sekira 18 persen dari sampah mereka.

Namun begitu, Mignonne tidak berkecil hati dan justru semakin optimis bahwa mereka bisa berkontribusi lebih besar dalam penanggulangan sampah dan mengedukasi masyarakat untuk turut bekerjasama dalam hal ini.

"Boleh dibilang ini target yang ambisius. Namun justru ini menjadi tantangan bagi kami dan produsen lainnya dalam mewujudkan penanggulangan sampah yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat," tandas Mignonne. (rah)



Post Date : 04 November 2009