Titik Banjir di Palembang Meluas-Wali Kota Diminta Benahi Drainase

Sumber:Koran Sindo - 12 April 2012
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PALEMBANG – Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra segera membenahi sistem drainase di Kota Palembang supaya kejadian tergenangnya beberapa ruas jalan kota, Selasa (10/4), akibat diguyur hujan tidak terulang. 
 
“Wali Kota Palembang tolong benahi genangan air di depan kantor gubernur karena ada sesuatu yang mampat. Jika triol dan drainasenya dibersihkan, saya yakin lancar lagi.Apabila pemkot mungkin ada ketidaksanggupan finansial, akan dibantu pemprov,” tuturnya di Palembang kemarin. Sedangkan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII mencatat, genangan air di Kota Palembang saat ini mencapai 60 titik dan dapat terus bertambah karena adanya permasalahan timbunan akibat pembangunan yang tidak membuat resapan air dengan baik. 
 
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BBWS Sumatera VIII Maman Noprayamin mengatakan,banjir pada prinsipnya tidak bisa dihilangkan. “Hanya, genangan air yang ada saat ini bisa dikurangi. Contohnya jika biasanya genangan muncul satu minggu bisa dikurangi hingga tiga hari. Parameter yang paling berpengaruh sebagai penyebab banjir selain curah hujan yaitu topografi wilayah, tampungan air (kolam retensi),lama intensitas dan titik hujan, tata guna lahan, dan pasang surut,” paparnya kepada SINDO di Kantor Wali Kota Palembang kemarin. 
 
Fungsi BBWS bertanggung jawab dan fokus pada normalisasi sungai, inversi, dan pembuatan lini sebagai upaya penanggulangan banjir. Sementara, permasalahan drainase menjadi tanggung jawab Pemkot Palembang. “Kalau untuk pompa kita bekerja sama dengan Dinas PUBM dan PSDA untuk melakukan penambahannya karena saat ini kita baru ada tujuh unit.Tahun ini juga akan ada bantuan pompa dari Jepang untuk menanggulangi meluapnya Sungai Bendung,” ujar Maman. 
 
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palembang Taufik Syakroni menyatakan,Pemkot Palembang telah menyiapkan rawa konservasi seluas 50 hektare untuk mengantisipasi banjir. Lokasi yang dipilih berada di perbatasan antara Kecamatan Gandus dan Kecamatan Ilir Barat I.“Rawa ini akan dipertahankan untuk dijadikan rawa konservasi,” katanya kemarin. Taufik mengungkapkan,selain rawa konservasi, juga terdapat dua jenis rawa yang akan ditata yaitu rawa reklamasi dan rawa budi daya. 
 
“Kalau rawa konservasi dan budi daya ini boleh ditimbun, dengan syarat tidak boleh ditimbun secara keseluruhan.Hanya 50% yang boleh ditimbun dan sisanya tidak boleh,”tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Pengelola Sumber daya Air (PSDA) Kota Palembang Darma Budhy menuturkan, genangan air yang sifatnya rutin di Kota Palembang sebanyak tujuh titik. 
 
“Tapi apabila hujan cukup deras dan intensitasnya lama jumlah ini bertambah menjadi 54 titik,”ungkapnya. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Sumsel Sarimuda mengakui, banjir yang melanda Kota Palembang merupakan pekerjaan rumah yang harus dibenahi. ”Untuk menyelesaikan masalah banjir dan di Palembang, harus melihat akar permasalahannya, selanjutnya segera diselesaikan,” katanya. dedy sagita/yulia savitri


Post Date : 12 April 2012