TPA Bojong Ditolak Warga

Sumber:Koran Sindo - 07 Mei 2007
Kategori:Sampah Jakarta
SERANG (SINDO) Ribuan warga Desa Tunjung Teja,Kecamatan Tunjung Teja, Serang, Banten, menolak rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bojong Menteng.

Mereka menilai, proyek itu akan berdampak buruk bagi lingkungannya. Apalagi, daerah kami adalah daerah pertanian, ungkap Irfan,tokoh pemuda Desa Tunjung Teja kepada SINDO,kemarin. Irfan menilai pembangunan TPA seluas 119,5 hektare tersebut tidak membawa manfaat besar bagi daerahnya. Kalaupun ada, pengolahan sampah organik. Itu pun, produksinya kecil sekali.

Sampah organik yang dikelola paling hanya 30%.Sisanya,sampah yang masuk adalah sampah nonorganik yang kami anggap membahayakan bagi kelangsungan hidup, ujarnya. Atas dasar itu, dia bersama warga lainnya menolak keberadaan TPA itu. Sampai kapan pun,kami tidak akan mengizinkan pembangunan itu, tegasnya. Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Serang Ubaidillah Kabier bisa memaklumi penolakan itu. Sebab, Pemkab tak melakukan sosialisasi terhadap masyarakat secara maksimal, tuturnya.

Padahal, TPA yang akan dibangun di Kecamatan Tunjung Teja tidak hanya untuk pembuangan sampah semata, tetapi akan jadi tempat pengolahan sampah organik. Dia menyayangkan jika TPA tersebut dibatalkan sebab telah diprogramkan dengan matang. Apalagi, dana proyek itu bersumber dari Bank Dunia sebesar Rp100 miliar. Kan sayang kalau tidak jadi, ujar Ubaidillah. Asisten Daerah I Pemkab Serang Ismanto,yang juga panitia pembebasan lahan, menolak dinilai tak melakukan sosialisasi. Pemerintah sudah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari. Saya tidak mengerti tentang pernyataan DPRD itu.Tapi pernyataan itu (kurang sosialisasi) saya anggap kurang tepat,tandasnya.

Rencana proyek itu dimulai sejak 2003 lalu, sehingga hampir lima tahun rencana ini dikomunikasikan dengan masyarakat. Kami masih menunggu perintah pembebasan lahan tersebut, ujar dia. Seperti diberitakan, TPA akan dibangun di atas lahan seluas 119,5 ha awal 2008 mendatang. Kita sudah merencanakan pembangunannya, kata Bupati Serang A Taufik Nuriman.

Taufik juga akan melakukan studi banding ke daerah lain, yang sukses mengolah TPA. Sebab, TPA itu bukan sekadar untuk buang sampah, melainkan juga sekaligus jadi tempat pengolahan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos. Pembangunan TPA ini, sebagai salah satu alternatif TPA di Kabupaten Serang. Sebab, di TPA Cilowong Kecamatan Taktakan tak mungkin diperluas. Untuk sementara, Pemkab Serang mengalokasikan anggaran pembebasan lahan sebesar Rp3 miliar untuk lahan seluas 40 ha.Targetnya pembebasan lahan tahun ini, sedang pembangunan fisiknya pada 2008 mendatang. (teguh mahardika)



Post Date : 07 Mei 2007