TPA Putri Cempo Perlu Penanganan Khusus

SOLO – Pemkot Solo diminta segera menangani permasalahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Putri Cempo,Jebres, menyusul banyaknya keluhan warga di sekitar TPA dalam sebulan terakhir akibat terpapar asap sampah.

 

Ketua DPRD Kota Solo,YF Sukasno mengatakan,TPA seluas 17 hektare tersebut belum dimanfaatkan maksimal.Hanya sekitar 13 hektare saja yang dipakai menampung sampah.Itu pun dengan level ketebalan tak sama.“Kalau sudah tercipta bukit sampah, maka justru berbahaya. Karena di dalam bukit itu potensial terjadi reaksi kimia yang memunculkan titik api,”kata dia,kemarin. TPA sampah tersebut masih menyediakan area cukup luas. 

 

Meskipun semuanya sudah tertutup sampah,namun level ketebalannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan bukit di sekitarnya. Bukit-bukit tersebut merupakan lokasi titik api. Keberadaan bukit sampah juga menutup akses ke sejumlah area TPA yang tergolong masih bisa dimanfaatkan. “Seperti bukit di sisi barat yang menutup jalan sepanjang 80 meter. Kalau bukit ini dikeruk dan sampahnya diratakan, tentu sampah-sampah yang masuk masih tersedia tempat,” papar Sukasno. Sukasno mengatakan, penataan lokasi TPA bisa dikerjakan, karena APBD menyediakan Rp500 juta untuk operasional alat berat. 

 

Karena itu, dia meminta Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo memanfaatkan dana tersebut secara efektif dan efisien, utamanya untuk menyewa alat berat. “Sepertinya masih ada satu unit lagi yang belum datang(alat sewa). Kalau ditipiskan (bukit sampah),sekitar 1-1,5 bulan pasti bisa.Lagipula TPA ini kemungkinan masih bisa dimanfaatkan 10-15 tahun lagi,jikas ampahnya merata,”ujarnya. 

 

Kebakaran di TPA sampah itu membuat pemulung yang biasa beraktivitas mengais rezeki merasa cemas.Sebab,sampah- sampah yang bernilai ekonomis menjadi rusak. Ketua Paguyuban Pemulung Jatirejo, Parjiman mengatakan, meski penuh risiko karena bisa terserang penyakit pernapasan namun mereka tetap mengais rezeki di tengah-tengah asap. abdul alim