TPST Bantargebang Hasilkan Listrik 10,5 Mw

Sumber:Republika - 22 Maret 2011
Kategori:Sampah Jakarta

KEBON SIRIH -- Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, telah menghasilkan listrik sebesar 10,5 Megawatt (MW). Padahal, potensi pengolahan sampah menjadi listrik ini bisa hingga 26 MW. "Penambahan energi listrik dari pengelolaan sampah masih terus diupayakan," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Eko Bharuna, Senin (21/3).

Terlebih lagi, berdasarkan kontrak antara Pemprov DKI Jakarta dan PT Godang Tua Jaya jo PT NOEI. Kontrak yang berlaku sejak ditandatangani pada 5 Desember 2008 ini menyebutkan, dengan luas lahan yang diolah seluas 110,8 hektare milik DKI, pada akhir pembangunan seluruh fasilitas di TPST Bantargebang harus menghasilkan 26 MW listrik. Target ini akan dihasilkan dari pengolahan sampah yang berasal dari sanitary landfill sebesar 19 MW dan 7 MW berasal dari structure landfill cell.

Eko mengungkapkan, beberapa kegiatan yang sedang dilaksanakan di kawasan tersebut, yaitu pembuatan sanitary landfill, pembuatan kompos, pembangunan galfad (gasification, landfill, un-aerobic digestion) dan pembangkit tenaga listrik terdiri atas gas engine, fuel skid, flare stack dan trafo, serta pembangunan fasilitas daur ulang.

Menurutnya, pengolahan sampah menjadi listrik tersebut merupakan pertama kali di Indonesia. Sebab, dengan penggunaan teknologi galfad dapat dilakukan proses komposting, daur ulang, serta mengubah sampah menjadi energi listrik. Untuk bisa mengolah sampah secara penuh menjadi energi listrik 26 MW, TPST Bantargebang melakukan pemasangan gas engine, fuel skid, flare slack, serta trafo.

Sampai saat ini, lanjutnya, TPST Bantargebang sudah mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas 10,5 MW. Tidak hanya itu, telah ditandatangani pembelian listrik yang bersumber dari sampah antara PT PLN Jawa Barat dan PT NOEI. Kontrak pembelian tersebut, yaitu Kontrak Nomor Pihak Pertama: 004.PJ/041/DJBB/2011 dan Nomor Pihak Kedua: 024/NOEI-JKT/II/2011 tanggal 10 Februari 2011.

Di Bantargebang juga telah dibangun pabrik kompos dari sampah organik. Tahun ini kemampuan produksinya telah mencapai 60 ton per hari. Produksi kompos 2013 ditargetkan sebesar 300 ton per hari dari sampah yang berasal dari pasar- pasar tradisional di Jakarta.

Diketahui, pasar-pasar tradisional di Ibu Kota per hari menghasilkan seribu ton sampah per hari. Tidak didapati kendala berarti dalam mengejar target produksi kompos ini. Namun, proses pembangunan hangar dan pengadaan mesin-mesin komposting yang modern masih dibutuhkan waktu. maghfiroh yenny



Post Date : 22 Maret 2011