Tumpukan Sampah Menghampar di Jalan Leuwigajah

Sumber:Kompas - 28 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Cimahi, Kompas - Hamparan sampah tampak di pinggir Jalan Leuwigajah, Kota Cimahi. Sedikitnya ada empat hamparan sampah di jalan tersebut. Panjang hamparan sampah mencapai lima hingga 10 meter, dengan tinggi sampah antara satu sampai dua meter.

Lalat dalam jumlah banyak dan air sampah juga menggenang di sekitar hamparan sampah itu. Udara di jalan tersebut menjadi lebih tidak nyaman sebab selain bau, jalan tersebut juga sangat berdebu.

Arlina Gumira, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Cimahi, Rabu (27/4), berjanji tumpukan sampah di Jl Leuwigajah akan segera diangkut.

"Kami memiliki sekitar 80 tempat pembuangan sementara (TPS). Sampah di TPS tersebut diangkut secara bergiliran. Mungkin di Jalan Leuwigajah tersebut yang saat ini belum kebagian jadwal untuk diangkut," kata Arlina.

Arlina mengaku agak sulit mengatasi tumpukan sampah di Cimahi karena setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Leuwigajah ditutup, Kota Cimahi hanya membuang sampah ke TPA Jelekong sebanyak 100 meter kubik.

Padahal, produksi sampah Kota Cimahi setiap harinya sebanyak 450 meter kubik. Ketika TPA Leuwigajah beroperasi, semua sampah di kota tersebut bisa diangkut.

"Sementara ini untuk mengurangi volume sampah kami sudah buat program pengomposan. Namun, hasilnya masih sedikit. Mungkin hanya mengurangi volume sampah sekitar 25 persen. Tetapi, kompos yang dihasilkan pun belum bisa dijual, hanya dipakai untuk keperluan rumah tangga saja," kata Arlina Gumira.

Arlina mengatakan, Kota Cimahi sudah memiliki lima alternatif TPA di Kabupaten Bandung. "Tetapi seluruh calon TPA ini masih terus ditinjau sebelum kami sewa atau kami beli dari Pemerintah Kabupaten Bandung," ujarnya.

Sementara itu, dana untuk membeli dan membangun TPA alternatif juga belum kunjung cair. Saat ini soal dana untuk TPA masih digodok oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kalau sudah selesai harus disetujui DPRD dulu. Kalau disetujui baru bisa dicairkan.

"Maksimal kami masih harus menunggu satu tahun lagi sampai dana tersebut cair. Tapi bisa juga lebih cepat dari satu tahun," kata Arlina.

Setelah dana cair, dibutuhkan waktu untuk membangun TPA paling tidak selama setahun. Pembangunan di TPA meliputi pembangunan jalan masuk, pembangunan pipa biogas, kolam oksidasi, dinding pelindung, dan lainnya.

Selama ini Kota Cimahi masih menggunakan dana rutin penanganan sampah yang telah dianggarkan tahun 2005. Namun, Arlina tidak mau menyebutkan jumlahnya.

Untuk mengatasi bertumpuknya sampah, yang dapat dilakukan Kota Cimahi selama ini adalah menyosialisasikan pemilahan sampah mulai dari rumah. (Y09)



Post Date : 28 April 2005