Tuntutan Negara Miskin untuk Adaptasi

Sumber:Kompas - 02 April 2008
Kategori:Climate

Bangkok, Selasa - Negara berkembang pada forum diskusi mengenai perubahan iklim di Bangkok, Thailand, Selasa (1/4), menuntut negara industri agar menyediakan dana yang mereka perlukan untuk melakukan langkah adaptasi menghadapi pemanasan global dan mengatasi pencemaran karbon akibat kegiatan ekonomi yang dilakukan negara-negara maju.

Tanpa ada kesepakatan yang menjamin penyediaan anggaran miliaran dollar AS setiap tahun bagi mereka, ujar Selwin Hart, delegasi dari Barbados, mewakili Aliansi Negara-negara Pulau Kecil, mereka tak dapat menandatangani Pakta Pemanasan Global pada 2009. Kesepakatan itu bertujuan menstabilkan emisi dalam dekade mendatang dan mengurangi hingga 50 persen emisi gas rumah kaca menjelang 2050.

”Adaptasi merupakan hal kritis bagi kami untuk melakukan tindakan penyelamatan. Karena itu, bila persetujuan dana adaptasi tidak menjadi bagian dalam kesepakatan ini, kami tidak mempunyai insentif untuk menjadi bagian dari kesepakatan itu,” ujarnya. Negara-negara miskin juga mengharapkan ada peningkatan akses teknologi untuk adaptasi dan menjamin dana untuk mengatasi perubahan iklim.

Pertemuan yang berlangsung seminggu itu dihadiri sekitar 163 negara dan bertujuan menyimpulkan kesepakatan perubahan iklim yang baru menjelang Desember 2009 untuk mengendalikan pencemaran gas rumah kaca seperti karbon dioksida yang menyebabkan kenaikan suhu bumi.

Seperti juga pada pertemuan di Bali, Desember lalu, banyak negara berkembang menuntut negara-negara industri harus mengambil langkah pertama tak hanya mengurangi emisi, tetapi juga aktif membantu negara sedang berkembang beradaptasi terhadap meningkatnya gas rumah kaca.

Menanggapi pernyataan delegasi negara miskin, John Ashe, Ketua Kelompok G77 dan China, sebuah koalisi negara maju, mengatakan anggotanya menyediakan dana untuk adaptasi, tetapi bantuan itu gagal disampaikan ke beberapa negara yang paling memerlukannya. Ia mengakui tidak mungkin melaksanakan mitigasi tanpa melakukan adaptasi.

Berkaitan dengan kesepakatan Bali, Desember lalu, PBB akan menyediakan dana untuk adaptasi sebesar 300 juta dollar AS per tahun dan 1,5 miliar dollar AS per tahun bila tercapai kesepakatan iklim internasional untuk menyukseskan Protokol Kyoto yang tahap pertamanya akan berakhir pada 2012.

Menurut perkiraan UNDP, jumlah itu jauh lebih kecil dari dana tahunan yang diperlukan yang hampir mencapai 86 miliar dollar AS per tahun, hingga tahun 2015. Dalam pertemuan itu diharapkan ada perjuangan meningkatkan dana bagi negara miskin dan memikirkan langkah untuk menghasilkan tambahan anggaran itu. (AP/YUN)



Post Date : 02 April 2008