Volume Sampah di Jakarta Kembali Meningkat

Sumber:Republika - 07 September 2011
Kategori:Sampah Jakarta

KEBON SIRIH - Jumlah volume sampah di Jakarta kembali meningkat. Peningkatan ini dihitung sejak Lebaran hingga beberapa hari setelahnya. Saat Lebaran (31/8), volume sampah sebanyak 1.573 ton. Namun, setelah Lebaran, sampah berangsur-angsur bertambah. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan, kenaikan ini terjadi karena warga sudah kembali lagi ke Ibu Kota.

Karena itu, jelasnya, petugas kebersihan sampah ditambah. "Jumlah personel kebersihan ini memang kami sesuaikan dengan kebutuhan," kata dia saat memaparkan tentang penanganan sampah pra dan pasca-Idul Fitri di Jakarta Pusat, Selasa (6/9). Saat hari raya, personel kebersihan yang disiagakan sebanyak 3.147 orang. Namun, saat H+4, petugas ditambah menjadi 4.620 orang.

Rata-rata per hari volume sampah sebelum Ramadhan yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dan ITF Cakung Cilincing sebanyak 5.628,99 ton. Selama Ramadhan sampai 27 Agustus 2011, volumenya rata-rata 5.906,50 ton per hari. Pada hari biasa, total volume sampah di Jakarta bisa mencapai 6.500 ton.

Terjadi peningkatan volume sampah dibandingkan dengan sebelum Ramadhan sebanyak 277,51 ton per hari. "Peningkatan volume selama Ramadhan sebesar 4,93 persen." Peningkatan ini, sambung Eko, disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat saat sahur dan berbuka puasa. Adapun jenis sampah yang meningkat kebanyakan berupa sampah rumah tangga, seperti sayur-mayur, plastik, serta pembungkus makanan lainnya.

Untuk mengangkut sampah-sampah ini, Eko menjelaskan, akan disiapkan 648 truk sampah. Jumlah ini dibagi ke Jakarta Barat (17 unit), Jakarta Pusat (68 unit), Jakarta Utara (87 unit), Jakarta Timur (176 unit), dan Jakarta Selatan (193 unit).

Sebagian besar petugas kebersihan saat Lebaran tetap bertugas. Eko menjelaskan, setidaknya sekitar lima persen petugas yang diperbolehkan mengambil cuti Lebaran, sedangkan sisanya tetap disiagakan.

Penanganan terhadap sampah yang ada di Jakarta, jelasnya, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga oleh pihak swasta. Sebanyak 65,90 persen sampah dikelola oleh Mitra Kerja Dinas Kebersihan (swasta). Sedangkan, sisanya dikelola oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta.dewi mardiani



Post Date : 07 September 2011