Wabah Diare Ancam Pasuruan

Sumber:Koran Sindo - 28 November 2007
Kategori:Sanitasi
PASURUAN (SINDO) Wabah diare mulai mengancam Kota Pasuruan. Dalam seminggu terakhir, pasien diare di RSUD dr Soedarsono Purut mengalami kenaikan dua kali lipat.

Hari biasanya, pasien diare tak lebih dari 10 orang.Namun kini,meningkat hingga 25 pasien. Sementara Selasa (27/11) kemarin, jumlah pasien mencapai 50 orang lebih dan hingga saat ini sebanyak 20 pasien masih dirawat.

Dalam seminggu terakhir ini, peningkatan penderita diare atau muntaber memang mengalami kenaikan dua kali lipat.Artinya, jika sehari keluar satu anak,akan masuk tiga anak untuk mendapat perawatan, tandas dr Wito Astoera, dokter spesialis anak di RSUD Purut. Penyakit diare atau muntaber (muntah berak) ini kerap menyerang anak-anak.

Ditandai dengan gejala muntah dan buang air besar yang disebabkan oleh malnutrisi, yakni kesalahan makan maupun penyerapan pencernaan atas sari makanan yang mengalami gangguan. Kadangkadang, tinjanya juga mengandung darah atau lendir. Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh, maka hal ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun.

Di samping faktor musim yang sangat mendukung keberadaan penyakit ini, juga ditambah faktor pola hidup tidak sehat, seperti tidak mencuci tangan ketika mau makan, ujarnya. Beberapa orang tua pasien mengatakan, karena banyaknya pasien yang masuk, sekitar dua hari lalu di ruang sal perawatan diare sampai tidak mencukupi. Jadi,mereka terpaksa dialihkan ke ruangan lain.

Yang penting, mereka dapat tertangani dan segera diselamatkan. Sebab,muntaber ini butuh gerak cepat.Jika penanganannya lamban, bisa menyebabkan kematian karena kekurangan cairan, kata salah seorang perawat.

Sementara itu, Nur Izzah, salah satu orang tua pasien dari Kelurahan Pohjentrek, menceritakan pengalamannya menghadapi kritis, saat diketahui anaknya menderita muntaber. Begitu putra saya mengalami berak dan muntah hingga 3 kali. Langsung saya bawa ke puskesmas dan oleh dokternya saya disuruh membawanya ke rumah sakit. Sebab, anak saya sudah kekurangan cairan, katanya. (rachmad tomy)



Post Date : 28 November 2007