Wali Kota Bersikukuh Rahasiakan Lokasi TPA

Sumber:Pikiran Rakyat - 21 April 2006
Kategori:Sampah Luar Jakarta
BANDUNG, (PR).Wali Kota Bandung Dada Rosada bersikukuh merahasiakan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah baru pengganti TPA Cicabe. Namun, ia memastikan, dalam dua pekan ke depan, jalan menuju lokasi TPA yang masih dirahasiakan itu selesai diperbaiki.

Sekarang sedang diperbaiki jalannya. Mudah-mudahan, dua minggu selesai, kata Dada ketika ditemui seusai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi ke-365 Kab. Bandung, di Soreang, Kamis (20/4).

Sebelumnya Dada telah mengajukan permohonan lokasi baru kepada Pemkab Bandung. Namun, demi kepentingan rakyat, kami masih merahasiakan lokasi TPA. Sebab kalau ditransparankan, ada calo, ada provokator, ujarnya.

Dilain pihka, ketika dikonfirmasi, Pemkab Bandung mengaku tidak tahu-menahu perihal lokasi TPA pengganti Cimerang dan Citatah yang diajukan Pemkot Bandung. Pernyataan itu disampikan Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemkab Bandung, Ir. Nana Priatna, yang ditemui di tempat sama.

Menurut Nana, saat ini masih dalam tahap mengumpulkan alternatif tempat. Di antaranya Cikancung, Paseh, Sumedang, katanya.

Ketika didesak mengenai lokasi yang pasti, Nana tetap bungkam dan meminta wartawan agar menanyakan hal itu kepada Dada.

Jawaban senada juga dilontarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bandung, Ir. Mulyaningrum. Kami juga belum mengetahui calon lokasi TPA baru. Tapi, penentuannya harus melalui mekanisme amdal.

Mulai menumpuk

Saat ini, sampah mulai menumpuk di TPS-TPS di Kota Bandung. Penumpukkan terutama terjadi di TPS yang berada di kawasan pasar tradisional. Seperti di Jln. Sudirman, Arjuna, Ciroyom, dan Moch. Toha.

Antisipasi PD Kebersihan sejauh ini sebatas menyediakan 300 karung/hari kepada 189 TPS yang tersebar di 26 kecamatan Kota Bandung. Sehari setelah TPA Cicabe ditutup, Sabtu (15/4), PD Kebersihan membagikan karung untuk menghindari meluapnya sampah ke tepi jalan.

Pascapenutupan TPA Cicabe 14 April lalu, hingga saat ini Pemkot Bandung belum memiliki alternatif TPA pengganti. Produksi sampah sebanyak 7.500 m3/hari, sejauh ini hanya ditampung di TPS-TPS.

Saat ini, PD Kebersihan terus melakukan negosiasi dengan warga Pasirimpun terkait penggunaan lahan seluas 7.000 m2 untuk TPA pengganti. Meskipun relatif sempit, lahan yang bersebelahan dengan TPA terdahulu itu diperkirakan mampu menampung sampah selama satu setengah bulan.

Namun, warga Pasirimpun tetap menolak rencana PD Kebersihan untuk kembali menggunakan lahan Pasir Impun sebagai TPA. (A-156/A-157)

Post Date : 21 April 2006