Warga Cicabe Keluhkan Sampah yang Tercecer

Sumber:Kompas - 3 Mei 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Sejumlah warga di sekitar tempat pembuangan akhir sampah di Cicabe, Kecamatan Cicadas, Kota Bandung, mengeluhkan sampah yang tercecer di jalanan pascapenutupan TPA tersebut, Minggu (1/5). Warga mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk menuntaskan penataan kondisi lingkungan pascapemakaian TPA Cicabe.

Warga di RW 07 mengeluhkan sisa-sisa sampah yang tercecer di jalan menuju ke TPA Cicabe. Meski penutupan TPA berlangsung sejak Minggu lalu, jalanan yang pernah menjadi lintasan truk sampah menuju ke TPA Cicabe saat ini kotor oleh sisa sampah.

Ajat, warga di Jalan Atpu Nomor 21 RW 07, menyayangkan tidak ada upaya pemerintah untuk membersihkan sampah yang masih tercecer di Jalan Atpu. Padahal, Jalan Atpu itu menghubungkan Jalan Cicabe dengan TPA Cicabe.

Menurut Ajat, jalan itu tidak kotor sebelum dijadikan akses jalan ke TPA Cicabe. Namun, kini sampah-sampah berceceran di jalan, bahkan beberapa di antaranya telah melekat di tanah.

Dia mengeluh bahwa Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung tidak pernah melakukan penyiraman dan pembersihan sampah di Jalan Atpu.

"Pemerintah tidak bertanggung jawab. Setelah pembuangan ke TPA Cicabe selesai, jalanan dibiarkan kotor oleh sampah," kata Ajat.

Ny Narti, warga RT 10 RW 07, juga mengaku terganggu dengan banyaknya sampah yang tercecer di jalan. Selain bau busuk, sampah yang tercecer di jalan itu merusak pemandangan. "Kalau hujan, baunya menjadi-jadi. Lewat jalan ini rasanya tidak nyaman," tuturnya.

Hal senada dikemukakan Ajang, warga RT 02 RW 07. Sejak TPA Cicabe kembali difungsikan, banyak sampah yang tercecer di jalan. "Kami harap, PD Kebersihan membersihkan sampah di sini," tutur Ajang.

Berdasarkan pengamatan Kompas, Senin (2/5), Jalan Atpu yang merupakan akses jalan ke TPA Cicabe kini dipenuhi oleh sampah yang tercecer.

Sebagian besar sampah yang tercecer itu merupakan sampah-sampah plastik. Sementara itu, sejumlah pemulung masih bekerja di eks TPA Cicabe. Mereka memungut bahan-bahan yang masih bisa dipungut.

Kegiatan pemulung

Engkus, penadah sampah di TPA Cicabe, mengatakan, kegiatan memulung masih berlanjut sampai sekarang karena masih tersisa sampah-sampah dari hari sebelumnya, yang belum terangkat.

"Sampah-sampah belum seluruhnya dipilah. Pemulungan sampah masih berlanjut," kata Engkus.

PD Kebersihan Kota Bandung memprogramkan penataan kembali di dua eks TPA tersebut. Program penataan itu meliputi pemadatan sampah, penimbunan tanah, dan pemasangan pipa gas untuk mengalirkan gas buangan, yaitu gas metan.

Kepala Unit Penelitian dan Pengembangan PD Kebersihan Kota Bandung Sudartoyo beberapa waktu lalu mengatakan, luas permukaan timbunan sampah yang harus ditutup tanah di TPA Cicabe seluas 6.000 meter persegi.

Sementara itu, luas permukaan sampah yang harus ditutup oleh tanah di TPA Pasir Impun sekitar 3.000 meter persegi.

Setelah penutupan TPA Pasir Impun dan Cicabe, sampah dari Kota Bandung dibuang ke TPA Jelekong.

Saat dimintai konfirmasi perihal penanganan sampah yang tercecer di jalanan menuju ke TPA Cicabe, Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Awan Gumelar berusaha menghindar. Dia berjalan bergegas sambil berkata, "Saya tidak mau omong."(LKT)

Post Date : 03 Mei 2005