Warga DKI Diimbau Siap Hadapi Banjir

Sumber:Media Indonesia - 07 September 2005
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA--MIOL: Warga ibukota diimbau mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan bencana banjir menyusul tibanya musim hujan Oktober 2005.

"Banjir adalah bencana langganan tiap tahun, karena itu semua pihak mempersiapkan diri untuk menanggulangi bencana banjir," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta, Selasa (6/9).

Fauzi mengemukakan hal tersebut pada acara sosialisasi langkah-langkah penanggulangan bencana yang dihadiri para walikota dan seluruh suku dinas terkait. Wagub juga memerintahkan Satkorlak PBP (Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan bencana Banjir dan Pengungsi) mempersiapkan personel dan peralatan yang dimiliki.

"Jangan sampai penanggulangan banjir terlambat karena peralatan yang dimiliki tidak dapat digunakan," kata Fauzi Bowo.

Lebih lanjut dia minta tidak terjadi lagi tumpang tindih kewenangan dalam pengambilan langkah penanggulangan bencana banjir. "Saya berharap kejadian tahun 2004 lalu menjadi pelajaran dan saya mengimbau agar camat setempatlah yang seharusnya memegang komando lapangan saat terjadi banjir," katanya.

Menurut Wagub, warga harus diajak saat evaluasi berkala kawasan rawan banjir agar mereka lebih peduli dalam menuntaskan masalah tersebut.

Sementara itu Kepala Subdinas Kesiagaan Satkorlak PBP, Made Mertha mengemukakan sosialisasi tersebut akan ditindaklanjuti dengan pelatihan personel, persiapan Posko-posko serta penyuluhan kepada masyarakat tentang penanggulangan bencana banjir.

Camat dan lurah diminta menginventarisir daerah rawan banjir serta mempersiapkan tempat pengungsian sedangkan warga diimbau mempersiapkan tempat mengamankan benda berharga jika terjadi banjir.

"Satkorlak PBP juga mencek ulang semua peralatan seperti perahu karet di lima wilayah kota sedangkan kapan peralatan mulai ditempatkan di daerah rawan banjir, tergantung masing-masing walikota," kata Mertha.

Kasudin Kesiagaan juga mengemukakan seluruh pihak terkait mulai mempersiapkan koordinasi sesuai SK Gubernur No.1230 Tahun 2002 tentangPenanggulangan Bencana dan Pengungsi di DKI Jakarta.

Dia menjelaskan pihaknya juga akan mengkampanyekan kesiapsiagaan penanggulangan banjir pada Pekan Sadar Bencana yang berlangsung mulai 16 September 2005 hingga 23 September 2005. Pekan Sadar Bencana antara lain diisi simulasi banjir di lima wilayah kota pada 17 September 2005.

Kegiatan lainnya adalah "jambore" penanggulangan banjir di Cibubur yang diikuti Satpol dan Banpol Pamong Praja, SAR, PMI, Pecinta alam, ORARI, RAPI serta organisasi terkait lainnya.

"Puncaknya adalah Apel Kesiapsiagaan pada 23 September. Saat itu, semua personel dan sarana dalam keadaan siap sepenuhnya," kata Mertha.

Pada sosialisasi tersebut Walikota Jakarta Timur Koesnan A Halim mengatakan penyebab banjir menggenangi delapan ribu rumah di bantaran kali Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu.

Walikota Jakarta Barat Fadjar Panjaitan mengungkapkan di wilayahnya terdapat 16 kawasan rawan banjir di antaranya di Kelurahan Kedoya Selatan yang mengalami pendangkalan Kali Mookervart serta sekitar Kali Grogol.

Pada kesempatan sama, Wali Kota Jakarta Selatan Dadang Kafrawi mengemukakan banjir yang sering terjadi di wilayahnya bersumber dari luapan Sungai Ciliwung, Kali Cideng, Kali Krukut, Kali Pesanggrahan dan KaliGrogol.

Walikota Jakpus Muhayat mengemukakan masalah belum adanya saluran penghubung air antara Kecamatan Cempaka Putih dan Kemayoran yang dapat mengurangi resiko banjir, hal serupa terjadi di Kelurahan Kebon Kelapa Jakpus dan Kelurahan Mapar, Jakbar.

"Lalu, tanggul di banjir kanal barat di Kelurahan Petamburan masih banyak yang bocor, itu harus diperbaiki," katanya.

Sementara itu Walikota Jakarta Utara Efendi Anas mengatakan akan memperketat distribusi logistik bencana dengan memberi logo Pemprov DKI Jakarta.

Sebanyak 40 persen dari luas Jakarta atau seluas 24 ribu hektar merupakan dataran rendah. Disisi lain Jakarta dilalui 13 aliran sungai yang menyumbang risiko banjir. Saat ini Pemprov DKI Jakarta memiliki 119 perahu karet, 120 truk, 84 tenda pleton, 136 dapur umum 94 truk tangki air minum serta 14.500 personel yang dapat dikerahkan setiap kali terjadi banjir. (Ant/OL-06)

Post Date : 07 September 2005