Warga Gunakan Air Tercemar

Sumber:Pikiran Rakyat - 08 April 2010
Kategori:Sanitasi

KARAWANG, (PR).- Meski sudah disediakan penampungan air bersih di Kantor Desa Wanasari Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, warga setempat tetap memanfaatkan air Sungai Baregbeg (anak Sungai Cibeet) untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK). Padahal, Sungai Cibeet selama ini telah tercemar limbah cair dari pabrik.

Warga mengaku pemasangan penampungan air di kantor desa terlampau jauh, sehingga menyulitkan mereka untuk mengambil air bersih. Pemasangan penampungan air itu merupakan bantuan dari kawasan industri setempat beberapa bulan terakhir.

Pengelola kawasan pun mengirim bantuan air bersih dalam jangka waktu tertentu. Namun, warga Kampung Baregbeg Desa Wanasari tetap memakai air sungai untuk kebutuhan mereka kecuali air minum. "Terlalu jauh untuk mengambil airnya," ucap Dedeh (22), warga setempat, Rabu (7/4).

Jarak antara rumah warga Kampung Baregbeg ke kantor desa tidak kurang dari dua kilometer. Namun, kebutuhan air mereka dalam sehari lebih dari 25 liter. Saat musim hujan, sumur di rumah mereka berair, sehingga bisa dimanfaatkan. Namun, saat kemarau, sumur mengering dan warga kembali memanfaatkan air sungai.

Ia mengakui, air sungai pun tidak deras alirannya karena merupakan anak Sungai Cibeet. Agar air tetap ada saat musim kemarau, warga membuat penampungan air berupa sumur yang ditembok.

Limbah cair

Aliran Sungai Cibeet sendiri sebenarnya telah tercemar limbah cair dari pabrik. Warga setempat mengetahui hal itu karena sesekali mereka melihat air sungai berubah warna. Di saat jernih, warga menggunakan air sungai.

Anah (60) mengatakan, sejak 21 tahun lalu dia menggunakan air itu untuk keperluan mandi. Namun, dia tidak merasakan adanya dampak buruk seperti gatal-gatal di tubuhnya. "Saya baik-baik saja. Enggak merasakan gatal sedikit pun," katanya.

Mereka berharap pemerintah daerah dapat membangunkan tempat penampungan air bersih yang diisi rutin. Dengan demikian, warga tidak akan kesulitan air bersih saat musim kemarau. Mereka dapat memanfaatkan air dari tempat penampungan itu seperti di desa-desa lainnya.

Daerah lain yang juga memanfaatkan penampungan air hujan karena tidak adanya sumber air bersih adalah Desa Mulyasejati Kecamatan Ciampel. Mereka memanfaatkan air sumur yang terletak di sawah untuk kebutuhan sehari-harinya.

Warga juga berharap dibangunkan tempat penampungan air bersih dan dikirimi air secara rutin, karena khawatir kembali mengalami keracunan akibat mengonsumsi air yang tercemar pupuk yang disebar di sawah seperti beberapa waktu lalu. (A-153)



Post Date : 08 April 2010