Warga Jakarta Waspadai Banjir Kiriman

Sumber:Suara Pembaruan - 01 Februari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
[JAKARTA] Warga Jakarta yang bermukim di bantaran Sungai Ciliwung kembali mewaspadai banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/2). Pagi ini, debit air Sungai Ciliwung kembali naik.

Dari informasi yang disampaikan Posko Banjir Jakarta Timur, ketinggian air di sejumlah pintu air cukup tinggi. Di pintu air Katulampa, Bogor, diinformasikan ketinggian air mencapai 100 cm, yang berarti sudah berstatus waspada, pada pukul 06.00 WIB hingga dua jam kemudian.

Petugas Bendung Katulampa, Andi Sudirman, memperkirakan permukaan air di Katulampa bisa meninggi kembali karena kawasan Puncak masih diguyur hujan.

Sementara ketinggian air di pintu air Manggarai mendekati 750 cm, yang merupakan batas atas ketinggian air normal.

Meski sejumlah pintu air melaporkan ketinggian air di Sungai Ciliwung masih terbilang normal, namun sejumlah lokasi di Jakarta Timur masih tergenang air dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm hingga 100 cm. Kondisi tersebut membuat sebagian besar pengungsi di sejumlah pos pengungsian Kampung Melayu dan Bidara Cina enggan kembali ke rumah mereka. Lebih dari 1.000 pengungsi mencoba bertahan sambil menunggu air betul-betul surut.

Memasuki hari ketiga banjir di Jakarta, sejumlah pengungsi mulai terserang penyakit kulit, pusing-pusing dan diare. Petugas medis yang ditugaskan di sejumlah posko pun cukup sibuk melayani pengungsi yang berobat. Jumlah pengungsi terbanyak saat ini berada di posko pengungsi Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan. Puncak jumlah pengungsi terjadi Selasa (30/1) lalu yang mencapai lebih 2.000 orang.

Sementara hujan deras, sejak Kamis dini hari, membuat Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, kembali banjir setinggi setengah meter. Banjir menyebabkan lalu lintas terhambat karena banyak kendaraan yang akhirnya memilih berputar arah.

Beberapa mobil mogok di tengah jalan sehingga terpaksa harus didorong warga. Banjir di kawasan pusat Ibu Kota ini terjadi karena guyuran hujan selama tiga jam. Selain wilayah Thamrin, air bah juga menggenangi kawasan Jalan Fachrudin dan belakang Sarinah. Genangan air juga terjadi di sejumlah ruas jalan lainnya seperti Jl Kolonel Sugiono dan Jl DI Panjaitan, Jakarta Timur. Kondisi tersebut mem- buat kendaraan melaju dengan hati-hati.

Sementara itu Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur mengerahkan sebanyak 15 truk dan satu eskavator untuk membersihkan sampah yang menyangkut di jembatan yang terletak di Jalan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Menurut Kasudin Kebersihan Jakarta Timur Wira Haryadi, sampah itu terbawa arus Sungai Ciliwung. Ribuan kilogram sampah berbagai jenis diangkat dari Bantaran Kali Ciliwung.

Banjir di Bekasi

Ribuan rumah di tiga kecamatan di Kota Bekasi, yakni Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan dan Rawalumbu hingga Kamis (1/2) pagi masih terendam banjir, meskipun tidak setinggi sehari sebelumnya.

Ketinggian air yang mencapai hampir satu meter, Rabu, merendam rumah-rumah yang berada di sejumlah kawasan pemukiman, seperti Perumahan Irigasi Danita, Narogong, Duren Jaya, Karang Kitri, Pondok Hijau dan Bumi Satria Kencana. "Ketinggian air di rumah saya kira-kira sebetis orang dewasa," ungkap Bambang, warga Perumahan Irigasi Danita.

Sementara itu, Bambang yang bermukim di Perumahan Irigasi Danita, Bekasi, mengakui tempat tinggal memang kerap mengalami banjir. Namun, tuturnya, banjir kali ini merupakan yang paling besar bila dibandingkan kejadian serupa pada 2002.

Ketua RW setempat M Suhud menduga, selain karena hujan deras, banjir juga disebabkan penyempitan saluran air di jembatan Kali Irigasi. Akibatnya, arus air yang mengalir cukup deras menjadi tidak tertampung dan menggenangi rumah-rumah warga di sekitarnya.

Banjir juga merendam sedikitnya 600 rumah di Perumahan Duren Jaya, Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur. Warga di sana mengaku pasrah menghadapi banjir. [L-11/HR/P-11]



Post Date : 01 Februari 2007