Warga Keluhkan Pemakaian TPA Pasir Impun

Sumber:Kompas - 7 April 2005
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Pasir Impun di Kelurahan Karang Pamulang, Kecamatan Cicadas, Kota Bandung, mengeluhkan rencana penggunaan kembali TPA tersebut.

Mereka mengkhawatirkan kerugian yang ditimbulkan karena jarak dari lokasi TPA ke rumah warga hanya sekitar 20 meter.

Beberapa warga yang ditemui Rabu (6/4) menuturkan, penggunaan kembali TPA Pasir Impun akan mendatangkan sejumlah lalat dan menimbulkan bau busuk di sekitar rumah penduduk.

Hal itu didasarkan pengalaman yang dirasakan warga saat TPA Pasir Impun masih digunakan di masa yang lalu.

Ento, warga RT 03 RW 13 Kelurahan Karang Pamulang, mengkhawatirkan bau busuk dan serbuan lalat ke rumahnya yang berjarak hanya sekitar 20 meter dari lokasi TPA Pasir Impun.

"Kami sesungguhnya tidak pernah mau TPA Pasir Impun dipakai kembali," keluh Ento.

TPA Pasir Impun ditutup oleh Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2000 akibat penolakan warga di sekitar TPA Pasir Impun. TPA tersebut melintasi RT 03, RT 05, dan RT 07 yang terletak di RW 13 Kelurahan Karang Pamulang.

Seiring dengan menumpuknya sampah di Kota Bandung pascabencana longsor TPA Leuwigajah, Pemkot Bandung merencanakan untuk menggunakan kembali TPA Pasir Impun mulai hari ini, Kamis.

Penggunaan TPA Pasir Impun dijadwalkan berlangsung selama 30 hari. Ento mengaku terpaksa menyetujui penggunaan TPA Pasir Impun akibat desakan dan permintaan dari aparat kelurahan setempat.

Ia mengaku tidak pernah menandatangani pernyataan tentang persetujuan penggunaan TPA itu.

Hal senada dikemukakan Patimah, warga RT 03 RW 13. Ia mengaku tidak pernah menandatangani surat pernyataan persetujuan untuk penggunaan TPA Pasir Impun.

Alasannya, penggunaan TPA Pasir Impun akan mendatangkan bau busuk dan sejumlah lalat sehingga dipastikan akan mengganggu selera makan.

"Sewaktu TPA Pasir Impun digunakan, saya sering kali berlomba dengan lalat sewaktu menyantap makanan," keluh Patimah.

Kepala Seksi Wilayah Bandung Timur Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung Sukma Hergana mengakui sejumlah warga semula menolak penggunaan TPA Pasir Impun.

"Tetapi, setelah diminta pengertian bahwa penggunaan TPA ini hanya untuk sementara, terkait dengan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, akhirnya sebagian besar warga menerima," katanya.

Dadang, pengurus keamanan RW 13, mengatakan, warga RW 13 menyetujui penggunaan TPA tersebut setelah diadakan sejumlah pertemuan dengan aparat kelurahan dan kecamatan.

Sukma menambahkan, pihaknya tidak akan merekomendasikan penggunaan TPA Pasir Impun pada hari ini, Kamis. Alasannya, masih terdapat sejumlah perbaikan jalan menuju ke lokasi pembuangan sampah.

Semula PD Kebersihan menargetkan penggunaan TPA Pasir Impun dimulai hari ini. "Jalan masih harus dipadatkan. Kalau dipaksakan untuk digunakan besok (Kamis), kemungkinan besar terjadi kemacetan karena kendaraan susah lewat," kata Sukma.

TPA Pasir Impun baru dapat digunakan Sabtu mendatang. Kapasitas pembuangan sampah 500 meter kubik per hari. Sampah yang diangkut ke TPA Pasir Impun berasal dari wilayah Bandung timur, di antaranya Arcamanik, Ujungberung, dan Cibiru. (lkt)



Post Date : 07 April 2005