Warga Pantura Tangerang Galakkan Gema Surga

Sumber:Media Indonesia - 05 Agustus 2007
Kategori:Sanitasi
TANGERANG (Media): Warga yang bermukim di Kecamatan Sukadiri kawasan pantai utara (pantura) Kabupaten Tangerang, Banten, sedang menggalakkan Gerakan Massal Sumur Keluarga (Gema Surga) guna menghindari penyakit muntaber.

"Saat ini, Gema Surga terus diupayakan kepada penduduk yang tidak memiliki sumur maupun jamban keluarga sebagai antisipasi muntaber dan penyakit lainnya," kata Camat Sukadiri Lizia Sobandi, kemarin.

Ia mengatakan selain gerakan itu, pihaknya gencar memberikan penyuluhan kepada warga akan pentingnya kesehatan. Penyuluhan terutama diberikan kepada penduduk miskin yang tidak memiliki jamban keluarga maupun sumur sebagai tempat mandi cuci kakus (MCK).

Lizia mengaku prihatin karena di wilayahnya masih banyak warga yang buang hajat sembarangan, seperti di kebun atau aliran irigasi di sekitar rumah mereka. Ironisnya lagi, kebiasaan itu sulit diubah kendati pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang telah membangun delapan MCK di wilayah itu.

Dari delapan MCK, hanya dua yang digunakan untuk buang hajat maupun mencuci pakaian dan mandi. Selebihnya tampak bersih karena tidak terpakai. Padahal biaya pembuatan fasilitas tersebut tidak kecil, yaitu sekitar Rp33 juta untuk tiap-tiap MCK.

Lizia menyatakan memang masih banyak warganya yang belum mengerti pentingnya kesehatan. ''Ini tugas kami untuk menyadarkan mereka,'' tandasnya.

Kecamatan Sukadiri termasuk kawasan yang terserang wabah muntaber pertengahan Juli lalu. Pemerintah Kabupaten Tangerang bahkan menetapkan status kejadian luar biasa karena muntaber juga menyerang sejumlah kecamatan lain, seperti Sepatan, Sepatan Timur, Pakuhari, Kedaung Barat, dan Rajeg.

Selain karena warga buang hajat sembarangan, penyakit muntaber disebabkan tempat dan sistem pembuangan limbah rumah tangga yang tidak tertata baik. Limbah pun bercampur dengan air sumur yang dikonsumsi warga sehari-hari.

Penyebab lainnya adalah kebiasaan penduduk membeli aneka jajanan murah yang dijual, seperti es limun dan mi instan. Penjual pun bisa mematok harga miring karena air yang dipakai tidak dimasak terlebih dulu. Akibatnya pun jelas, konsumen gampang terserang muntaber.

Karena itulah, program Gema Surga terus digalakkan agar penyakit berbahaya bisa segera dicegah. ''Gema Surga merupakan niat baik agar penduduk menyadari kesehatan. Salah satunya supaya membuang hajat di WC dan menggunakan air bersih yang dimasak terlebih dahulu hingga mendidih,'' jelas Lizia. (Ant/J-1)



Post Date : 05 Agustus 2007