|
Samarinda, Kompas - Warga Kota Samarinda mengeluhkan ketidakpedulian pemerintah daerah dalam menangani banjir yang semakin parah di Samarinda, Kalimantan Timur. Sejumlah warga yang ditemui mengungkapkan, hingga saat ini tidak ada aksi yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi banjir. "Banjir dianggap hal yang biasa atau rutin saja, padahal sudah sangat mengganggu dan semakin parah," kata Samir, warga Kemakmuran, Samarinda. Warga lainnya juga mengeluhkan kelambatan pemerintah dalam menanggulangi banjir yang terjadi di Kota Samarinda. "Belum ada upaya dari pemerintah untuk menanggulangi banjir ini, padahal banjir kali ini cukup besar," kata Rahman, warga Sungai Pinang. Gubernur Kalimantan Timur Suwarna AF di Samarinda mengatakan, pihaknya meminta kepada para bupati dan wali kota untuk bersiap menghadapi dan mengantisipasi banjir. "Sudah saya instruksikan kepada wali kota untuk bersiap menghadapi kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi ini," ujarnya. Menurut Suwarna, pemerintah daerah sudah cukup peduli atas terjadinya banjir yang melanda Kota Samarinda itu. "Tetapi, kemampuannya kan terbatas, karena itu juga menyangkut dana. Jadi, kami minta masyarakat ikut membantu, seperti membersihkan parit atau tidak membuang sampah sembarangan," ujar Suwarna. Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kaltim juga peduli terhadap banjir di Samarinda. Di antaranya, membantu membersihkan Sungai Karangmumus di Kota Samarinda. Sampai Minggu (9/5) kemarin sejumlah kawasan di Samarinda masih dilanda banjir. Air menggenang di Jalan Cendrawasih di Kelurahan Gunung Keluai, Jalan Achmad Yani, dan Jalan Supomo. Selain banjir, sejumlah bukit yang dipangkas mengalami longsor dan menimpa permukiman di bawahnya. Sebuah rumah warga di kawasan Mugirejo, Gang Masyarakat, Samarinda Ilir, jebol dihantam longsoran tanah. (RAY) Post Date : 10 Mei 2004 |