Warga Tidak Takut Lagi dengan Banjir

Sumber:Kompas - 11 Desember 2006
Kategori:Banjir di Jakarta
jakarta, kompas - Karena sudah sering mengalaminya, sebagian warga Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, dan Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, tidak takut lagi dengan datangnya banjir. Meski pada hari Minggu (10/12) siang hujan lebat kembali mengguyur wilayah Bogor, warga di dua kelurahan itu tenang-tenang saja. Mereka tidak takut banjir kiriman datang akibat meluapnya Sungai Ciliwung.

Padahal, pada Sabtu dini hari lalu sebagian permukiman warga di dua kelurahan itu telah dilanda banjir. Hujan deras di Bogor menyebabkan air Sungai Ciliwung meluap. Pada Minggu kemarin banjir sudah surut dan rumah warga tak tergenang air lagi.

Abdul Rojak (43), warga RT 15 RW 02, Kampung Pulo, mengatakan, banjir Sabtu lalu sudah betul-betul surut pada hari Minggu pukul 08.00. "Tembok rumah yang tergenang di daerah terendah baru 50 sentimeter," tuturnya, menunjukkan bekas banjir di dinding tembok rumah.

Daryono (41), Kandar (58), Slamet (23), dan Waryono (27), warga RT 15 RW 10, Bukit Duri, mengatakan, banjir kiriman dari Bogor seperti yang terjadi Sabtu dini hari belum menjadi ancaman. "Banjir Sabtu lalu baru semeter. Itu biasa. Kalau sudah dua meter, kami mengungsi," kata Kandar, Ketua RT 15 RW 10.

Slamet dan Waryono menambahkan, meski setiap tahun dilanda banjir, warga lebih suka mengontrak rumah di bantaran Sungai Ciliwung karena murah. Harga sewa ruang 4 x 3 meter Rp 150.000 per bulan.

Menurut mereka, daerah banjir rutin paling parah biasanya terjadi di RT 11, RT 15, RT 12, RT 09, RT 08, dan RT 03.

Mereka yang menghuni daerah itu rata-rata para pedagang makanan dan minuman keliling asal Solo, Tegal, dan Indramayu.

Warga langganan banjir tersebut mengaku merasa aman karena selalu ada laporan dari petugas pintu air di Bogor dan Manggarai ke RW hingga warga.(win)



Post Date : 11 Desember 2006