Waspada Banjir Sampai Maret

Sumber:Koran Tempo - 26 Januari 2007
Kategori:Banjir di Jakarta
JAKARTA -- Kepala Seksi Subbidang Informasi Meteorologi Publik Badan Meteorologi dan Geofisika Pusat Ahmad Zakir mengemukakan curah hujan sampai akhir Januari dan Februari masih tinggi. "Kecenderungan hujan semakin tinggi sampai Maret," katanya.

Menurut dia, musim hujan ini dipengaruhi oleh angin muson Asia atau bisa disebut juga angin barat, dengan rata-rata ketinggian curah hujan 200-300 milimeter serta intensitas dan debit air hujan yang tidak menentu turunnya. "Sulit diprediksi kapan saja hujan akan turun, tapi potensi hujan lebat masih tinggi," ujar Ahmad.

Yang harus diwaspadai, menurut Zakir, adalah curah hujan yang turun di sekeliling DKI Jakarta, seperti Bogor dan Depok. Sebab, walaupun hujan lebat di Jakarta tidak akan menyebabkan banjir besar, banjir yang datang sifatnya lebih karena banjir kiriman dari luar.

Ia juga meminta masyarakat tidak terkecoh dengan cuaca cerah dan suhu udara yang tinggi, yang terjadi pada minggu lalu. Menurut dia, fenomena tersebut adalah hal biasa, karena angin yang kencang sehingga awan pecah terkena empasan angin. "Jeda hujan itu biasa," katanya.

Namun, Badan Meteorologi dan Geofisika tidak melihat akan terjadi banjir besar seperti yang terjadi pada 2002. Data yang ada menunjukkan curah dan intensitas hujan masih terhitung normal untuk masa musim hujan sampai Maret nanti. Intensitas hujan yang masih normal adalah belum di atas 200-300 milimeter. "Puncaknya akan terjadi pada Maret," ujarnya.

Menghadapi banjir, menurut Buyung, petugas posko banjir di kantor Wali Kota Madya Jakarta Timur, pemerintah daerah mengirimkan bantuan berupa sebuah perahu karet ke masing-masing kecamatan. Sementara itu, banjir yang terjadi Rabu lalu di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, berdasarkan pengamatan Tempo, kemarin sudah mulai surut.

Di Jakarta Selatan, Koordinator Pengendalian Air Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Aryo Sutanto mengatakan, untuk mengantisipasi banjir, Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air sudah menyiapkan 12 pompa air bergerak, dua unit pompa air portabel, serta tiga rumah pompa air permanen yang terletak di IKPN Bintaro; kompleks TVRI, Senayan; dan Kebun Baru. MUSTAFA MOSES | CHETA NILAWATY | MARLINA M SIAHAAN



Post Date : 26 Januari 2007