World Bank Bantu Tangerang

Sumber:Jurnal Nasional - 28 Mei 2012
Kategori:Sampah Luar Jakarta
Bank Dunia berjanji akan memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota Tangerang, sebesar US$25 juta. Kucuran anggaran sebesar itu untuk menjadikan Tangerang sebagai pilot project, bank sampah, kota hijau dan pengelola sampah kota yang berlokasi di TPA Rawa Kucing.
 
"Bantuan US$25 juta dari Bank Dunia untuk pengelolaan sampah di Tangerang, belum tahu kapan akan terealisasi," kata Wakil Wali Kota Tangerang, Arief R Wirmansyah kepada Jurnal Nasional, Minggu (27/5).
 
Arief menjelaskan, kucuran dana tersebut disampaikan utusan Manajer Tugas Bank Dunia James Orehmie Monday ketika mendatangi TPA Rawa Kuncing, Maret 2012 dan November 2011 lalu. Janji suntikan dana itu karena Kota Tangerang dinilai positif mengelola sampah dengan baik menghasilkan gas metan dan menciptakan kota hijau.
 
Bank Dunia juga ingin menjadikan Tangerang sebagai pilot project dalam pengelolaan sampah, termasuk menata TPA Rawa Kucing yang luasnya sekitar 35 hektare. Asalkan, menurutnya, pencairan dana itu cair bila pemda Tangerang mewakili Indonesia mempresentasikan sistem pengelolaan sampah, atas undangan Bank Dunia pada perhelatan Carbon Expo, di Jerman, 30 Mei-1 Juni 2012 mendatang.
 
Tidak hanya itu, pemda akan membagi pengalaman penanganan sampah secara manual, berbeda dengan negara-negara lain yang mempresentasikan pengelolahan sampah dengan teknologi baru. "Kami diundang ke Jerman. Di sana selain diberikan bantuan bentuknya materi, kami juga mengiginkan bantuan teknologi pengelolahan sampah dari Bank Dunia," kata Wakil Wali Kota.
 
Selain itu, Arief mengatakan, pemda mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk dibangunkan rumah bagi pemulung. Pemungut sampah TPA Rawa Kucing dinilai berperan menekan keberadaan sampah di wilayah tersebut. Keberadaan ratusan pemulung di area TPA Rawa Kucing, membantu memilah sampah juga bisa menimbulkan permasalahan tersendiri.
 
Sebab para pemulung itu mendirikan tempat tinggal di area TPA sehingga membuat semrawut. "Kami akan usulkan kepada Menpan untuk membangun rusun bagi para pemulung di Tangerang. Mereka salah satu yang menekan keberadaan sampah yang dihasilkan di Tangerang," kata Arief.
 
Pemberdayaan para pemulung karena pihaknya tidak bisa mengusir para pemulung begitu saja dari TPA Rawa Kucing yang mencari penghasilan dari sampah dihasilkan tiap hari. Lokasinya pembangunan rumah susun itu nantinya dibangun sekitar TPA Rawa Kucing. Pemkot memandang perlu untuk segera merelokasi mereka ke sebuah tempat tinggal yang layak. "Mereka harus diberikan tempat yang layak sebagaimana warga lainnya," kata Arief.
 
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Bidang Bina Program Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Sugiharto Achmad Bagdja mengatakan, Tangerang salah satu wilayah di Indonesia yang dipilih Bank Dunia ikut dalam Carbon Expo.
 
Di Jerman, beberapa negara seperti China, Thailand, dan Jepang, ikut dalam Carbon Expo akan mempresentasikan keberhasilan negara itu dalam pengelolaan sampah. "Pengelolaan sampah, bank sampah menjadi perhatian Bank Dunia dalam program global warming," kata Sugiharto kepada Jurnal Nasional, kemarin.


Post Date : 28 Mei 2012