Yeh Embang Diserang Diare, Satu Meninggal

Sumber:Jawa Pos - 03 September 2008
Kategori:Sanitasi

NEGARA - Setelah Karangasem, wabah diare atau muntaber kini melanda Desa Yehembang, Mendoyo. Serangan diare ini juga mulai menjalar ke desa-desa tetangganya. Seorang sudah meninggal, yakni Made Limbar, warga dusun Bangsal Bangli, Yehembang Kangin.

Kelian Dusun Bangsal Bangli I Wayan Nerden didampingi tokoh masyarakat I Mayan Wasa kemarin mengatakan, sebelum meningal Limbar sempat muntah-muntah.

Informasi yang dihimpun koran ini di Yeh Embang Kangin, penderita diare yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit sebanyask sebelas orang. Tujuh orang diantaranya dari Pekutatan dan empat dari Negara. Sedangkan puluhan penderita masih dirawat di rumah mereka masing-masing.

Kadis Kessos Pemkab Jembrana I Putu Suasta ketika dikonfirmasi membenarkan ada warga Dusun Bangsal Bangli yang sampai meninggal. Menurutnya, gejala awal terjadinya diare atau muntaber didahului dengan menurunnya tekanan darah dan penurunan kesadaran, shock akibat kurang cairan dan jika tidak mendapat pertolongan maka akan meninggal.

Menurut Suasta, wabah yang melanda Desa Yeh Embang dan sekitarnya bukan murni muntaber, tetapi campuran. Lantaran ada yang memang menderita muntaber atau dalam dunia kedokteran disebut gastro enteritis (GE) yakni menderita gangguan pencernaan sehingga pasien mengeluarkan kotoran dari mulut dan dari dubur. Namun ada juga yang hanya mencret. "Wabah itu campuran muntaber, mencret dan muntah-muntah dan serangan penyakit semacam ini memang sporadis," jelasnya.

Dari hasil pengecekan bersama tim provinsi ke enam dusun di wilayah Yehembang dan sekitarnya, warga yang terkena muntaber sebanyak 62 orang. Dan kemarin sore ada tambahan 27 orang warga datang ke pos pelayanan kesehatan karena muntah-muntah. "Saya belum berani memastikan kalau ke-27 warga itu penderita baru, karena tidak tertutup kemungkinan mereka pasien yang sudah terdata tapi kembali datang ke pos pelayanan," kilahnya.

Menurut Suasta, pihaknya juga belum tahu apakah penyebab wabah muntaber di Yehembang itu karena sumber air yang dimanfaatkan warga tercemar bakteri e-coli. "Sampel air dari beberapa titik yang teridikasi menjadi sumber penyebaran diare ini sudah kita ambil dan hasil pemeriksaan laboratoriumnya masih kita tunggu," ujarnya.

Untuk menekan penyebaran wabah tersebut pihaknya juga sudah melakukan langkah antisipasi, yakni dengan memberi kaporit di semua sumber mata air. Kemudian menyiagakan pelayanan terpadu mulai dari Posdayandu, Puskesmas sampai rumah sakit. "Posdayandu yang biasanya aktif seminggu sekali kita aktifkan setiap hari, yang jelas kita siaga penuh dengan adanya wabah ini. Namun statusnya belum termasuk kondisi luar biasa (KLB)," pungkasnya.(nom)



Post Date : 03 September 2008