Leaflet

Halaman : 6
Menampilkan 101 - 120 dari 447 data

Mobil Tangki Air

Mobil tangki air yaitu mobil tangki untuk mengangkut air minum dari SPAM dengan jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan ke terminal air dan/ atau depo air minum isi ulang yang memenuhi syarat sebagai wadah makanan (tara pangan/ food grade). Dengan mobil ini air minum bisa dinikmati masyarakat, walaupun dalam jarak jauh dan medan yang relatif sulit dengan segera.

Leaflet ini berisi penjelasan mengenai mobil tangki air berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 01/PRT/M/2009 tentang penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan, meliputi ketentuan umum, skema, perlengkapan, pengisian, ketentuan teknis, serta pemeliharaan dari mobil tangki air.


Terminal Air

Terminal air adalah sarana pelayanan air minum yang digunakan secara komunal, berupa bak penampung air yang ditempatkan di atas permukaan tanah atau pondasi dan pengisian air dilakukan dengan sistem curah dari mobil tangki air atau kapal tangki air. Secara umum, masyarakat dapat mengenali terminal air sebagai bak penampung air minum yang dialirkan dari mobil tangki atau kapal tangki air, untuk kemudian masyarakat yang berada di daerah rawan air minum, daerah kumuh, masyarakat berpenghasilan rendah, atau daerah terpencil/ isolasi dapat memanfaatkan secara bersama-sama.

Leaflet ini berisi penjelasan mengenai terminal air berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 01/PRT/M/2009 tentang penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan, meliputi pilihan ketentuan teknis, skema, kriteria desain, serta pemeliharaan terminal air.


Hidran Umum

Hidran umum merupakan cara pelayanan air minum yang transportasi airnya dilakukan dengan sistem perpipaan, sedangkan pendistribusiannya kepada masyarakat melalui tangki, sedangkan air minum berasal dari PDAM atau tapping dari sumber air lainnya dan dipakai oleh masyarakat secara komunal di sekitar lokasi. Hidran umum dapat dimanfaatkan setiap keluarga atau masyarakat secara umum, atau khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan air minum, daerah kumuh, masyarakat berpenghasilan rendah, atau daerah terpencil/ isolasi untuk mendapatkan air minum secara terus menerus sepanjang air minumnya tersedia, baik dari PDAM, sumur, IPAS, PMA, dan/ atau air hujan.

Leaflet ini berisi penjelasan mengenai hidran umum berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 01/PRT/M/2009 tentang penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan, meliputi pemasangan, skema, kriteria desain, serta pemeliharaan dari hidran umum.


Instalasi Pengolahan Air Sederhana

Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS) adalah proses penjernihan air minum secara sederhana dengan cara penyaringan melalui antara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor, dan lain-lain dengan sumber air baku berasal dari air permukaan (bukan payau/ laut), air tanah, maupun air hujan. Dengan IPAS, masyarakat secara komunal akan memperoleh air minum setidaknya 15-30 l/orang/hari dengan mudah dan murah.

Leaflet ini berisi penjelasan mengenai IPAS berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 01/PRT/M/2009 tentang penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan, meliputi pilihan lokasi, skema, pemeliharaan, bentuk dan tipe, serta fungsi dari masing-masing komponen  pokok dari IPAS.


Sesegar Air Kendi: Air Siap Minum Tirta Cupumanik

Tirta Cupumanik (TCM) adalah saringan keramik rumah tangga yang dikembangkan oleh industri keramik Indonesia dengan menggunakan bahan-bahan setempat. Saringan keramik sangat efektif untuk mengolah air sumur atau air PAM atau air jernih lainnya. Air hasil saringan adalah air siap minum yang bersih, bebas bakteri, aman dan sehat. Harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat kurang mampu. Harga  saringan keramik TCM adalah Rp 125.000/ unit. Pemesanan dapat dilakukan melalui: info@tirtacupumanik.com.


Agua Jaring Southeat Asia

AguaJaring, the Southeast Asia Regional Capacity Building Network for Integrated Water Resources Management (IWRM) was established in Kuala Lumpur, Malaysia on 11 January 2007. Officially launch on 22 October 2007 during the 3rd SEA Water Forum held in Kuala Lumpur, AguaJaring serves as a regional capacity buiding network in water resources management in Southeast Asia (SEA). AguaJaring is a non-profit network organization comprising of individuals, institutions and networks in Southesat Asia (SEA).


6 Cara Mudah untuk Mendapatkan Air Minum yang Sehat dan Bebas Kuman untuk Keluarga Anda

Air tanah adalah sumber air utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Baik di kota maupun di pelosok desa. Dan seperti yang kita ketahui bahwa air tanah merupakan sumber air yang aman dan lebih dipercaya kebersihannya daripada sumber air permukaan. Karena air tanah dipercaya jauh dari polusi dan pencemaran yang ada di permukaan tanah, seperti polusi udara, polusi pabrik, sampah, dan lain-lain.
   
Namun kepercayaan seperti itu sudah tidak dapat disesuaikan lagi dengan kenyataan saat ini, karena air tanah pun bisa tercemar akibat perilaku manusia yang kotor dan tidak bertanggung jawab.
   
Leaflet ini berisi penjelasan 6 cara pengolahan air minum rumah tangga untuk mendapatkan air minum yang sehat dan bebas dari kuman, yaitu klorinasi, penyaringan dengan keramik, penyaringan biosand, SODIS/ pemanasan dengan sinar matahari, flokulasi dan disinfeksi, serta merebus dan menyimpan air dengan benar.


A Capacity Building and Professional Development Consultant

The first capacity buiding activities in the field of Water Resources Development and Management in Indonesia started in 1986 by the International Institute for Infrastructure, Hydraulic and Environmental Engineering – IHE Delft, the Netherlands. In 1987 similar activities were initiated in Sanitary Engineering and in 1998 in Urban Infrastructure Management.
   
A Regional Branch office of IHE Delft was established in 1998 in Jakarta to represent IHE Delft and to provide services in the formulation and implementation of capacity building programmes in Indonesia. In 2003 the Regional Branch Office became an independent consultancy firm PT Infrastruktur, Hidro dan Ekologi Indonesia (IHE Indonesia). This was considered a logical step in the sequence to increase capacity building activities in Indonesia.


Collaborative Knowledge Network Indonesia: Inspiring Profesionally


EmSan I Emergency Sanitation: Concept Note (An innovative & rapidly installable solution to improve hygiene and health in emergency situations)

BORDA (Bremen Overseas Research and Development Association)  and its BNS (Basic Needs Services) Partner Network consisting of 20 civil society organisations based in Asia and Africa, develop and disseminate innovative solutions for facilitating better access to improved sanitation facilities and services.

BORDA’s efforts to improve the DEWATS technology wharever possible has led to a new prefabrication approach: Integrating the DEWATS technology into cargo containers. This concept is very promising because it facilitates transportation and storage. At the same time, it guarantees higher stability of the plant (where there is no skilled workforce) and offers its re-use.


BORDA-22 Tahun Mitra Kerjasama untuk Proyek-Proyek Pengembangan di Indonesia


Membumikan MDGs di Seantero Nusantara (Paket A MDGs)

MDGs adalah sebuah deklarasi pembangunan yang berpihak pada pemenuhan hak-hak dasar manusia yang mengarah kepada peningkatan kualitas hidup. Dideklarasikan di New York oleh 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000, sehingga menjadi komitmen semua negara untuk melaksanakannya sebagai bagian program pembangunan nasional.

MDGs menetapkan 8 tujuan pembangunan yang diuraikan menjadi 21 target dan sejumlah indikator untuk pemantauan yang akan dicapai dalam periode 1990-2015.

Leaflet ini berisi uraian dari tujuan dan target MDGs, indikator dari target MDGs, apa, bagaimana, tujuan penyajian indikator MDGs, manfaat monitoring MDGs, manfaat analisis data, uji coba model pendataan, serta replikasi model pandataan MDGs (http://mdgs-dev.bps.go.id)


MDGs Millenium Development Goals (Tujuan Pembangunan Milenium): Mutlak Dicapai, 2015!

Deklarasi Pembangunan Millenium berpihak pada pemenuhan hak-hak dasar manusia yang mengarah kepada peningkatan kualitas hidup. Dideklarasikan di New York oleh 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000.

MDGs menetapkan 8 tujuan pembangunan yang diuraikan menjadi 18 target dan 48 indikator untuk pemantauan yang akan dicapai dalam kurun waktu 1990-2015, dan setiap negara telah komit untuk melaksanakannya menjadi bagian program pembangunan nasional.

Leaflet ini berisi penjabaran dari 8 tujuan dan 18 target dari MDGs.


Ketersediaan Data dan Alur Data Sektoral (Paket B MDGs)

Upaya pemantauan dan evaluasi keberhasilan terhadap tujuan pembangunan telah banyak dilakukan oleh pusat terlihat antara lain dari adanya lampiran daftar indikator kinerja pada Undang-Undang No.25 tahun 1999 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). Indikator tersebut dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan program pembangunan yang dilakukan pemerintah.
   
Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk menyusun indikator pembangunan seperti pengumpulan data melalui sensus, survei, dan sistem pelaporan. Menurut Undang-Undang Statistik No.16 Tahun 1997 tentang Statistik, tugas mengumpulkan data dasar yang umumnya melalui sensus dan survei dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan tugas pengumpulan data sektoral melalui sistem pelaporan umumnya dilakukan oleh departemen sektor.


Membangun Data Berkualitas di Tingkat Kabupaten/ Kota (Paket C MDGs)


Pembelajaran Pelaksanaan MDGs di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Paket E MDGs)

Data MDGs sangat penting bagi perencanaan dan monitoring kegiatan pembangunan baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, untuk memantau capaian semua target MDGs yang telah dituangkan dalam RPJM Nasional dan daerah. Data dan informasi yang telah dikumpulkan dalam kegiatan MDGs seperti pengumpulan data sektoral, survei dan sensus SPIBM (Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat) bermanfaat bagi penyusunan perencanaan pembangunan daerah di masing-masing sektor. Disamping dapat pula digunakan untuk membanguni database dalam penyusunan RPJMD kabupaten/ kota dan penyusunan renstra di masing-masing SKPD terkait.
   
Leaflet ini mengurai tentang pentingnya data MDGs bagi pemerintah daerah, upaya yang harus dilakukan untuk membangun data berkualitas daerah, model sistem pendataan MDGs (pendataan sektoral, survei MDGs kecamatan, sensus model SIPBM), aplikasi Sistem Database Desa (SDD), serta monitoring pencapaian MDGs.


Pencapaian Indikator MDGs di Lima Kabupaten di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Paket D MDGs)

Leaflet ini memberikan gambaran mengenai pencapaian beberapa indikator MDGs, serta perbandingannya antar kabupaten dan kecamatan. Pencapaian setiap tujuan MDGs di masing-masing kabupaten digambarkan dengan grafik laba-laba, yang berasal dari indeks komposit pada setiap tujuan. Penghitungan indeks komposit tersebut menggunakan asumsi bahwa setiap tujuan mempunyai bobot yang sama.


Lingkungan Sehat Masyarakat Mandiri - LESTARI

Lingkungan Sehat Masyarakat Mandiri – LESTARI mencoba mengurangi beban lingkungan sembari mencapai manfaat ekonomis melalui sejumlah uji coba proyek percontohan yang ramah lingkungan pada area air, sanitasi dan sampah padat.  Proyek ini bekerja di tiga RW di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
 
Leaflet ini menguraikan tentang proyek LESTARI, meliputi latar belakang, lokasi, aktivitas, tujuan, durasi, kemitraan, penyandang dana, serta contact person dari proyek ini.


Program Jasa Lingkungan: Pembiayaan Jasa Lingkungan

Program Pelayanan Lingkungan USAID mempromosikan kesehatan yang lebih baik melalui perbaikan pengelolaan sumber daya air dan perluasan akses ke layanan air bersih dan sanitasi.
 
Leaflet ini menjelaskan tentang lingkup kerja pembiayaan pelayanan lingkungan ESP, serta pencapaian utama program Pembiayaan Jasa Lingkungan (ESP) selama 2006.


Perubahan Dimulai di Sini (Mercy Corps Indonesia)

Mercy Corps berada di Indonesia untuk mencari dan menangani akar permasalahan dari kemiskinan, sehingga mampu meningkatkan mutu kehidupan masyarakat perkotaan, pesisir serta mereka yang terkena dampak bencana dan konflik. Mercy Corps mulai menerapkan programnya di Indonesia sejak tahun 1999 melalui penekanan pada penyediaan fasilitas hidup mendasar seperti air dan sanitasi, peningkatan ekonomi, perbaikan lingkungan, kesehatan dan gizi, serta respons tanggap darurat. Lebih dari 400 staf nasional serta internasional Mercy Corps bekerja berdasarkan obyektif tersebut, dan telah membantu lebih dari 1.000.000 orang Indonesia.
 
Leaflet ini menguraikan tentang kegiatan Mercy Corps di seluruh Indonesia, meliputi program-program perkotaan, program pemulihan ekonomi, program tanggap darurat dan pengurangan risiko bencana, serta program pengembangan pasca tsunami.


Prev 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11... 23Next